Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kontrasepsi merupakan cara untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cara ini dapat bersifat sementara, atau permanen. Kontrasepsi biasanya digunakan oleh pasangan yang sedang melakukan program Keluarga Berencana (KB).
Melansir dari laman Poltekkes Malang, KB merupakan usaha untuk mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Karena itu, banyak pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Metode KB kini hadir secara modern. Alat ini dapat mencegah kehamilan dengan bantuan atau adanya intervensi dari luar. Melansir dari laman dktindonesia.org, beberapa jenisnya KB modern di antaranya yaitu:
1. Kondom
KB ini terdiri dari dua jenis yaitu kondom laki-laki dan perempuan. Tingkat efektivitasnya pada kondom laki-laki mencapai 99 persen. Kondom juga dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi menular seksual. Sedangkan pada kondom perempuan, efektivitasnya adalah sebesar 98 persen.
2. Pil KB
Ini adalah jenis KB hormonal. Pil KB ada yang mengandung dua jenis hormon yaitu estrogen dan progesterone dan ada yang hanya mengandung hormon progesteron. KB jenis ini memiliki tingkat keberhasilan yang baik jika dikonsumsi secara teratur.
3. KB Suntik
Sama seperti pil KB, KB hormonal ini juga terdiri dari hormon progesteron dan hormon kombinasi (progesteron dan estrogen). Misalnya suntikan harmonis Andalan yang mengandung hormon progesteron dengan pilihan masa perlindungan 1 bulan dan 3 bulan.
4. KB Implan
Masyarakat Indonesia lebih sering menyebut KB implan sebagai KB susuk. KB jenis ini berbentuk batang kecil yang lentur dan diletakkan di bawah kulit pada lengan atas. Setiap batangnya mengandung hormon progesterone yang akan membuat sperma kesulitan untuk menembus masuk karena lendir serviks mengental.
5. KB IUD
KB ini berbentuk T dan dimasukkan ke dalam rahim. Ada dua jenis yaitu IUD hormonal dan non hormonal. IUD hormonal mengandung progesterone, sedangkan yang non hormonal adalah berupa komponen tembaga yang berfungsi mengacaukan kerja sel sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
6. Kontrasepsi Darurat atau Postpil
Kontrasepsi ini berbentuk pil dan efektif mencegah kehamilan meskipun tanpa proteksi. Kandungan dari pil KB ini adalah hormon progestin yang membuat sperma tidak dapat membuahi sel telur. Tingkat efektivitasnya tinggi jika diminum kurang dari 5 hari atau 120 jam setelah berhubungan.
Melansir dari laman Kemkominfo, banyak beredar informasi bahwa pil kontrasepsi atau pil KB dapat menyebabkan kegemukan. Namun faktanya, belum ada penelitian secara medis yang menyatakan bahwa pil KB mempengaruhi berat badan seseorang.
WINDA OKTAVIA
Pilihan Editor: 9 Efek Samping Berhenti Pakai Alat Kontrasepsi Hormonal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini