Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah DKI Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kota Medan termasuk pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. Dengan demikian, keberadaan wilayah ini menjadi tempat strategis ekonomi Indonesia sehingga Anda pun akan banyak menemukan destinasi wisata lokal Medan yang sudah mendunia. Salah satunya Museum Maimun yang menjadi ikon sejarah keislaman dunia di Indonesia. Simak 7 rekomendasi tempat wisata di Medan
1. Tjong Yong Hian Gallery
Tjong Yong Hian Gallery Medan adalah sebuah taman milik Tjong Yong Hian, seorang pengusaha sukses. Bersama adiknya, Tjong A Fie yang juga memiliki Museum Tjong A Fie Mansion ia menjadi orang berpengaruh di Kota Medan pada abad 19. Secara spesifik, taman bunga berkolam ini diresmikan pada 2011 dengan nama Taman Tjong Yong Hian yang terletak di rumah bekas huniannya. Karena keasrian dan keestetikaan dalam menjaga potret lawas, rumah bekas ini diburu banyak wisatawan untuk rekreasi.
2. Pemandian Bah Damanik
Pemandian Bah Damanik berlokasi di Simalungun yang lumayan dekat jika Anda berangkat dari Siantar. Pemandian Medan ini, dipenuhi oleh sejumlah kolam sejuk berlatar belakang alam yang asri. Sangat cocok untuk mengajari anak berani berenang juga rekreasi. Anda bisa mencoba sewa ban pelampung untuk menikmati air dan udara di Pemandian Bah Damanik ini. Bahkan, air sumber yang jernih akan membuat Anda jatuh cinta! Kunjungi segera alamatnya di Ambarisan, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
3. Istana Maimun
Istana Maimun yang bernuansa Islam juga menjadi ikon wisata Kota Medan. Istana Maimun sudah ada sejak yang 1988 sebagai peninggalan Kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Meskipun kental dengan nuansa Islami, tetapi Istana Maimun Medan ini dibekali arsitektur campuran khas Indonesia, Melayu, Eropa, hingga Persia. Jika Anda penasaran dengan bagian Istana Maimun yang memiliki nuansa bangunan khusus Islam dan Melayu, maka datangilah bangunannya yang terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan.
4. Gedung London Sumatera
Tempat wisata di Medan selanjutnya juga sebuah bangunan bersejarah bernama Gedung London Sumatera. Gedung bekas kolonial Belanda ini akan lebih indah untuk dipandang saat malam hari. Mengingat, Medan sebagai salah satu kota pusat kemajuan ekonomi Indonesia yang saat itu juga menjadi incaran kolonialis. Yuk, gunakan kesempatan wisata Anda di Medan dengan membuat potret-potret terbaik di Gedung London Sumatera yang berada di Jalan Ahmad Yani Kesawan ini.
5. Menara Pandang Tele
Lain dari sebuah bangunan sejarah, Menara Pandang Tele menawarkan sensasi alam di tengah ketinggian. Pasalnya, Menara Pandang Tele berada di kawasan Danau Toba hingga Pulau Samosir yang menjadi ciri khas Kota Medan. Menara Medan ini dibangun dengan tiga tingkatan yang berbeda. Kemudian, Anda akan diperlihatkan betapa luas dan hijaunya area pemukiman warga yang dekat dengan pegunungan termasuk Gunung Pusuk Buhit, Medan.
5. Kampung Ladang Medan
Kampung Ladang adalah salah satu wisata khusus untuk outbound keluarga maupun kolega yang menampilkan pemandangan cukup romantis. Dengan silir-semilir angin, Anda bisa duduk di tepi kali, kolam, hingga pondok-pondok estetik. Karena seromantis ini, Kampung Ladang Medan kerap kali menerima penyewaan fasilitas prewedding dengan budget yang cukup terjangkau sekitar sejutaan. Selain fasilitas tersebut, Kampung Ladang Medan juga memiliki replika batu yang disebut mirip Candi Ratu Boko. Makin penasaran, kan? Anda bokeh langsung berkunjung ke Tanjung Anom, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
6. Rumah Adat Batak Karo Garista
Kota Medan terkenal dengan penduduk yang bersuku Batak Karo. Untuk mengetahui lebih detail tentang suku Batak Karo, Anda direkomendasikan mendatangi Rumah Adat Batak Karo Garista di Jalan Bunga Herba 5 Ujung, Nomor 89, Sempakata, Kota Medan. Rumah adat ini sangat unik. Di mana sejarah mencatat bahwa Garista telah dipindahkan dari tempat awal bangunan kayu tanpa paku ini berdiri di Desa Pernantin, Kecamatan Juhar Tanah Karo pada tahun 1893.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ALFI MUNA SYARIFAH