Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

8 Efek Buruk Selingkuh bagi Kesehatan, Bisa Kena Penyakit Kardiovaskular

Berikut ini efek buruk selingkuh bagi kesehatan. Hal ini berdampak juga pada pelaku perselingkuhan hingga menyebabkan masalah kardiovaskular.

3 Juli 2024 | 20.00 WIB

Berikut ini efek buruk selingkuh bagi kesehatan. Hal ini berdampak juga pada pelaku perselingkuhan hingga menyebabkan masalah kardiovaskular. Foto: Canva
Perbesar
Berikut ini efek buruk selingkuh bagi kesehatan. Hal ini berdampak juga pada pelaku perselingkuhan hingga menyebabkan masalah kardiovaskular. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selain merusak hubungan, selingkuh juga bisa memberi dampak yang sangat buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Bahkan, dampak dari perselingkuhan ini bisa bersifat jangka panjang dan menghancurkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir Trust Mental Health, beberapa penelitian menyatakan orang yang dikhianati akan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi ternyata, efek buruk itu tidak hanya dirasakan oleh orang yang diselingkuhi saja, tapi juga orang yang berselingkuh. Lantas, apa saja efek buruk selingkuh bagi kesehatan? Berikut adalah daftar efek buruk selingkuh bagi kesehatan yang perlu diketahui.

Dampak Buruk Selingkuh Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

1. Stres dan Kecemasan

Selingkuh bisa memicu tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Pelaku perselingkuhan sering merasa cemas akan ketahuan, sementara pasangan yang dikhianati bisa mengalami stres kronis akibat kehilangan kepercayaan. 

Stres berlebihan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti insomnia, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

2. Depresi

Kehancuran hubungan akibat selingkuh dapat memicu depresi, baik bagi pelaku maupun korban. Perasaan bersalah dan penyesalan sering menghantui pelaku, sementara korban bisa merasa terpuruk akibat pengkhianatan. 

Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa memperburuk kualitas hidup dan harus diperiksa lebih lanjut oleh profesional. 

3. Penurunan Kualitas Tidur

Perselingkuhan juga mengakibatkan terganggunya kondisi mental, sehingga mempengaruhi pola tidur. Pelaku perselingkuhan akan merasa gelisah dan sulit tidur karena rasa bersalah, sementara korban mungkin mengalami insomnia akibat stres dan kecemasan. 

Kurangnya tidur berkualitas bisa berakibat pada penurunan fungsi kognitif dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

4. Masalah Kardiovaskular

Stres kronis yang diakibatkan oleh selingkuh dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Stres berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang tidak normal, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit jantung.

5. Gangguan Makan

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan pola makan sebagai respons terhadap stres emosional yang diakibatkan oleh selingkuh. 

Ada yang kehilangan nafsu makan sehingga berat badan menurun, sementara yang lain mungkin makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres, yang bisa menyebabkan obesitas.

6. Masalah Kesehatan Seksual

Dampak perselingkuhan dalam rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi pada pria dan gangguan gairah pada wanita. 

Rasa bersalah, kecemasan, dan ketegangan emosional dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara seksual.

7. Dampak pada Kesehatan Mental Anak

Jika pasangan yang berselingkuh memiliki anak, maka dampak emosional dari pengkhianatan ini bisa dirasakan oleh anak-anak. 

Ketidakstabilan emosional orang tua dapat menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan masalah perilaku.

8. Penurunan Kesehatan Imun

Dampak perselingkuhan suami terhadap kesehatan mental dan fisik istri juga bisa menyebabkan penurunan kesehatan imun. 

Stres kronis dan emosi negatif yang diakibatkan oleh selingkuh dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Orang yang mengalami stres berkelanjutan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi karena tubuh mereka tidak mampu melawan patogen dengan efektif.

RIZKI DEWI AYU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus