Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

9 Penyebab Mata Panda yang Perlu Diketahui

Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata sering dikaitkan dengan kondisi kurang tidur. Benarkah demikian?

29 Oktober 2023 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata sering dikaitkan dengan kondisi kurang tidur. Kondisi ini membuat tampilan wajah menjadi kurang segar dan terlihat lebih tua. Bagi sebagian orang, menggunakan riasan tebal menjadi salah satu solusinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Cleveland Clinic, lingkaran hitam di bawah mata dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, ras, dan jenis kelamin. Semua jenis kulit juga dapat menunjukkan tingkat lingkaran hitam yang berbeda-beda. Namun, lingkaran hitam di bawah mata lebih sering terjadi pada kelompok orang tertentu. Di antaranya orang tua, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan lingkaran hitam di mata, dan orang dengan warna kulit yang lebih gelap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa penyebab mata panda.

1. Usia

Penuaan menjadi salah satu alasan paling umum munculnya lingkaran hitam di bawah mata. Seiring bertambahnya usia, kulit cenderung kendur dan menipis. Seseorang akan mengalami penurunan lemak dan kolagen yang berfungsi menjaga elastisitas kulit. Saat ini terjadi, pembuluh darah gelap di bawah kulit menjadi lebih terlihat, menyebabkan area di bawah mata menjadi gelap.

2. Kualitas tidur

Tidur berlebihan atau kurang tidur dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kusam dan pucat. Akibatnya, pembuluh darah dan jaringan gelap di bawah kulit menjadi lebih terlihat. Kurang tidur juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di bawah mata, sehingga menyebabkan mata tampak bengkak. 

3. Alergi

Reaksi alergi dan mata kering bisa memicu lingkaran hitam di bawah mata. Ketika seseorang mengalami reaksi alergi, tubuh akan melepaskan histamin untuk melawan bakteri pada mata. Hal ini dapat menyebabkan mata gatal, merah, dan bengkak. Menggaruk kulit yang gatal dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan pecahnya pembuluh darah, sehingga menyebabkan pigmentasi pasca inflamasi.

4. Obat hipotensi mata

Obat larutan mata tertentu yang digunakan untuk membantu mengobati glaukoma, seperti latanoprost dan bimatoprost, dapat menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata.

5. Mata lelah

Menatap layar televisi atau komputer dalam waktu lama dapat membuat mata lelah. Ketegangan ini bisa memperbesar pembuluh darah di sekitar mata dan berpotensi menyebabkan lingkaran hitam.

6. Dehidrasi

Dehidrasi disebabkan oleh berkembangnya hiperpigmentasi periorbital (POH). Ketika tubuh tidak terhidrasi dengan baik, kulit di bawah mata mulai terlihat kusam dan mata terlihat cekung. 

7. Paparan sinar matahari berlebih

Paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat menyebabkan terbentuknya lingkaran hitam di bawah mata. Hal ini dikenal sebagai pigmentasi pasca inflamasi. Terlalu banyak sinar matahari bisa menghasilkan melanin berlebih, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit. Tubuh akan menyimpan kelebihan melanin di bawah mata, sehingga menyebabkan hiperpigmentasi.

8. Genetika

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa genetika berkontribusi terhadap perkembangan POH. Satu studi menemukan hubungan yang kuat antara POH dan riwayat keluarga. Kondisi ini bisa menjadi sifat bawaan yang terlihat sejak masa kanak-kanak. Seiring berjalannya waktu, lingkaran hitam menjadi lebih terang atau lebih gelap.

9. Anemia

Anemia adalah kondisi ketika kadar sel darah merah lebih rendah dari biasanya. Anemia dapat dikenali dengan kondisi kulit yang lebih pucat dari biasanya, dan memiliki lingkaran hitam di bawah mata. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pusing, lemah, sesak napas, dan kelelahan. Sebuah studi menemukan bahwa 50 persen peserta dengan POH menderita anemia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus