Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana Anda mengenal penyakit skizofrenia? dari beberaoa tinjauan penelitian menyebutkan bahwa adanya masalah pengaturan gula darah atau dikenal diabetes dapat muncul pada tahap awal skizofrenia.
Dilansir dari laman Psychology Today, penelitian yang diterbitkan pada 11 Januari 2017 di JAMA Psychiatry menemukan informasi baru bahwa penderita skizofrenia harus dipantau untuk diabetes tipe 2 sejak awal penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari laman Psychology Today, skizofrenia adalah penyakit mental seriu dan kronis yang mengganggu pikiran dan perilaku seseorabg dan jika tidak diobati dapat mencakup psikosis. Penderita skizofrenia dapat mengalami gangguan pikiran seperti mengalami halusinasi, pikiran tidak teratur, dan rentang terhadap keyakinan yang salah dan paranoid. Gejala-gejala ini sering membuat penderitanya merasa takut, menarik diri, dan sulit diajak berkomunikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyakit skizofrenia dapat menyerang perempuan dan laki-laki damal jumlah yang sama dan ditemukan pada tingkat yang sama di semua kelompok etnis di seluruh dunia. Namun, persentase gejala dan usia onset berbeda antara kedua jenis kelamin. Skizofrenia jarang terjadi pada anak-anak, tapi kesadaran akan skizofrenia yang terjadi pada masa kanak-kanak semakin meningkat. Skizofrenia biasanya merupakan kondisi kronis dan orang-orang dengan penyakit ini menghadapi gejala-gejala tersebut sepanjang hidupnya.
Adanya temuan dari penelitian bahwa adanya risiko dari penderita skizofrenia mengalami diabetes. “Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa penderita skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe” dikuti dari laman Psychology Today. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit progresif dengan keadaan tubuh tidak dapat menggunakan insulinnya snediri secara efisien atau tidak menghasilkan cukup insulin. Hormon yang mengatur cara kerja tubuh untuk menyerap gula untuk digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini berakibatkan kadar gula meningkat ke tingkat yang lebih tinggi dari normal.
Para peneliti meninjau dan memeriksa apakah individu sudah menunjukkan perubahan dalam regulasi gula darah pada tahap awal pengidap skizofrenia, sebelum memulai pengobatan antipsikotik. Hasil dari meta-analisis yang didasarkan pada 16 penelitian ini melaporkan bahwa kadar gula darah dan insulin pada orang dengan tahap awal skizofrenia dan kontrol. Secara keseluruhan, penelitian ini mengungkapkan bahwa penderita skizofrenia tahap awal telah memperlihatkan bukti adanya masalah dalam mengatur gula. Kadar gula darah, kadar insulin, dan resistensi insulin semunya meningkat secara signifikan pada penderita dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Alasan dari perbedaan penderita skizofrenia tahap awal mengalami diabetes ini tidak jelas. Terdapat banyak faktor yang menyebabkannya, mulai dari kebiasaan gaya hidup hingga kerentanna genetic terhadap diabetes tipe 2 dan skizofrenia yang mungkin terlibat.
Meskipun demikian, penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengidap skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes dan harus dibersi pencegahan, seperti melakukan olahraga atau diet. Pengobatan yang dapat dipertimbangkan oleh dokter dalam menangani kasus ini ialah dengan mempertimbangkan penggunaan obat dan risiko diabetes terkait yang lebih rendah untuk mengurangi dampak pengobatan.
Dalam usia remaja, sulit untuk dideteksi penyakit skizofrenia, sebab tanda-tanda pertama dari penyakit ini ialah dapat meliputi penarikan diri dari teman-teman, penurunan nilai, masalah tidur, dan mudah tersinggung, yang menjadi perilaku umum pada remaja. Periode sebelum timbulnya akut dikenal sebagai periode prodromal dan sering kali meliput penarikan diri dari orang lain dan peningkatan pikiran dan kecurigaan yang tidak biasa.
Penderita skizofrenia perlu diperhatikan, terutama pada tahap-tahap awal gejala penyakit. Penyakit skizofrenia perlu mendapatkan perawatan dari tenaga profesional jika periodeprodromal diduga karena intervensi dini. Selain itu, diperlukan juga pengawasan terhadap penderita skizofrenia tahap awal agar tidak mengidap diabetes.
Pilihan editor: Menguak Kaitan Diabetes Tipe 3 dengan Alzheimer