Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Begini Cara Pedofil Menyayangi Anak-anak

Seorang pedofil belum tentu memiliki kelainan seperti sadomasokis, yaitu keinginan untuk menyakiti atau melakukan kekerasan seksual.

25 Oktober 2015 | 13.32 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan
Perbesar
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kekerasan seksual terhadap anak kian marak terjadi. Tak sedikit masyarakat menilai kekerasan yang terjadi ini dilakukan oleh pedofil. Namun seksolog di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, Ferryal Loetan, mengingatkan agar masyarakat tidak salah kaprah dengan menyebut pedofil sebagai penjahat seksual.

"Pedofil itu justru penyayang anak," kata Ferryal saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Oktober 2015. Namun, Ferryal menegaskan, rasa cinta seorang pedofil terhadap anak berbeda dengan rasa cinta orang dewasa kepada anak pada umumnya. Pasalnya, seorang pedofil mencintai anak seperti mereka mencintai kekasihnya.

Seorang pedofil, menurut Ferryal, belum tentu memiliki kelainan seperti sadomasokis, yaitu keinginan untuk menyakiti atau melakukan kekerasan seksual. "Yang dimaksud dengan kekerasan adalah yang menyebabkan kerusakan fisik maupun mental. Meski ada, persentasenya kecil," ujar dokter yang mendalami ilmu sexual rehab di Amerika Serikat ini.

Menurut Ferryal, kebanyakan yang melakukan kekerasan seks, pemerkosaan, hingga pembunuhan bukanlah pedofil, melainkan seseorang yang mengidap kelainan jiwa lainnya. Dokter spesialis rehabilitasi medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan tidak semua pedofil melibatkan hubungan seksual.

"Banyak kejadian pedofil tapi anak-anaknya tenang-tenang saja. Kenapa? Karena dia sayang sama anak. Keduanya tidak ada yang merasa tersakiti kecuali si pemerkosa tadi atau si pemilik gangguan jiwa lainnya," tutur Ferryal.

Ferryal menambahkan, kecenderungan yang terjadi saat ini adalah pemerkosaan atau kekerasan seksual terhadap anak yang pelakunya belum tentu pedofil. Hal ini bisa terjadi karena umumnya anak-anak itu lemah, mudah dikelabui, dan gampang diiming-imingi. "Kalau dia melakukannya dengan orang dewasa, jelas lebih sulit," katanya.

Ditambah lagi, banyak anak kecil yang saat ini kurang mendapat perhatian atau pengawasan dari orang tuanya, khususnya pada jam kerja. "Saat orang tuanya sibuk mencari nafkah, pelaku-pelaku ini akan sangat leluasa," ucapnya.

DINI TEJA



 


 


Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet  Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu


 


 


 









 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grace gandhi

Grace gandhi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus