Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perancang busana yang tergabung di Indonesian Fashion Chamber atau IFC menyelenggarakan fashion show di Paris, Prancis, dalam gelaran La Mode Sur La Seine à Paris, pada 29 September 2019. Keikutsertaan kali ini merupakan yang kedua setelah tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
La Mode Sur La Seine à Paris merupakan ajang promosi karya desainer Indonesia ke pasar global. Eropa, dan Paris khususnya, memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion dunia. Kota ini diharapkan menjadi pintu karya para perancang Indonesia memasuki pasar dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NationalChairmanIndonesianFashionChamber Ali Charisma mengatakan, acara ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fashion dunia.
“La Mode Sur La Seine à Paris ditujukan untuk memperlihatkan ke tingkat global tentang keunggulan karya desainer fashion Indonesia dengan keragaman dan kekuatan konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain,” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Fashion show La Mode Sur La Seine à Paris akan menampilkan karya 18 desainer Indonesia yang mengangkat konten lokal sesuai tren global. Adapun kategori busananya beragam, dari busana konvensional hingga busana muslim.
Desainer yang terlibat antara lain Deden Siswanto, Ali Charisma, Lenny Agustin, Lisa Fitria, Wignyo Rahadi, Saffana, Defika Hanum, dan Elva Fauqo. Selain itu ada Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan, ISWI Fashion Academy, Risa Maharani, NBRS Vintage by Temmi Wahyuni, Sofie, dan Tufiana. Desainer lainnya adalah Santi Nugraha, OPIEVIE, Threadapeutic by Dina Midiani, dan LNC (Life Needs Colour) by BBPLK Semarang.
Peragaan busana akan ditampilkan di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris dengan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.