Cara Mengurangi Keriput tanpa Menggunakan Botox

TEMPO.CO, Jakarta - Samantha Jones di serial Sex and the City menjelaskan bahwa dia percaya bahwa Botox selalu berhasil untuknya. Bukan hanya dia yang berpikir seperti itu. Banyak yang percaya bahwa Botox membaut tampilan kulit lebih muda. Popularitasnya pun meningkat selama pandemi, belum berkurang hingga saat ini.

Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di Departemen Dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa neurotoksin seperti Botox dan Dysport merupakan salah satu alat terbaik untuk merawat penampilan kulit yang menua. 

Botox sering digunakan untuk mengatasi kerutan di dahi dan sekitar mata, sedangkan Dysport hanya disetujui untuk digunakan pada kerutan vertikal di antara alis. Dengan mencegah otot wajah berkontraksi, kedua zat ini membantu kerutan terisi dengan sendirinya. 

Zeichner mengatakan bahwa Botox tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi neurologis yang dapat mempengaruhi saraf dan otot, seperti myasthenia gravis. Selain itu, Botox juga memerlukan biaya yang lebih mahal. Karena itu, cobalah perawatan kulit lain yang memberikan manfaat seperti Botox seperti berikut ini. 

Gunakan perawatan kulit dengan retinol, asam glikolat, atau peptida

Zeichner merekomendasikan penggunaan krim anti-penuaan dengan bahan-bahan seperti retinol, asam glikolat, dan peptida yang dapat membantu menebalkan kulit dan memperbaiki garis halus. "Mereka juga dapat membantu kulit dalam melawan kerutan," ujarnya. 

Zeichner juga mengatakan jika tidak mendapatkan hasil dari penggunaan retinol, kunjungi dokter kulit untuk konsultasi.