Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19. Yang paling sering dikampanyekan adalah memakai masker, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada lagi beberapa upaya yang dilakukan guna mencegah infeksi Covid-19. Misalkan menyemprotkan cairan disinfektan sebelum masuk ke ruangan atau gedung hingga mendisinfeksi jalan raya dan tempat umum atau ruang terbuka menggunakan kendaraan armored water cannon. Apakah upaya tersebut benar-benar efektif untuk mencegah penularan Covid-19?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat, Faheem Younus mengatakan penyemprotan cairan disinfektan ke jalanan dan ruang terbuka itu sia-sia. "Benar-benar membuang waktu, uang, dan energi. Desinfeksi permukaan tidak diperlukan di jalan dan ruang terbuka," tulis Faheem Younus di akun Twitternya, Selasa 6 Juli 2021. "Penyemprotan disinfektan tentu berbeda dengan di rumah sakit dan kamar pasien Covid-19."
Petugas menyemprotkan disinfektan di perumahan yang terpapar Covid-19 di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, 23 Juni 2021. TEMPO/Amston Probel
Ketimbang repot-repot menyemprotkan disinfektan ke jalanan, ruang terbuka, gagang pintu, pakaian, kemasan makanan, dan lainya, dia menyarankan agar beli masker saja. "Rajin mencuci tangan dan gunakan uang untuk membeli masker," tulisnya.
Faheem Younus mengingatkan kalau Covid-19 umumnya menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat atau udara di dalam ruangan. Kejadian penularan melalui perantara, misalkan permukaan benda, sangat langka. "Fokus saja pada hal-hal yang penting,” tulisnya.
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah
Baca juga:
Dokter Faheem Younus Sebut Indonesia dalam Mode Krisis Covid-19