Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Cocok Diminum Setelah Puasa, Ini Pilihan Kopi dengan Keasaman Rendah

Minum kopi dengan perut kosong setelah berpuasa seharian membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, coba pilihan kopi ini.

27 April 2021 | 07.08 WIB

Acara Coffee Class Webinar Kelas Kenangan pada 21 April 2021/Kopi Kenangan
Perbesar
Acara Coffee Class Webinar Kelas Kenangan pada 21 April 2021/Kopi Kenangan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa orang yang khawatir asam lambung naik ketika minum kopi di bulan Ramadan. Maklum, minum kopi dengan perut kosong setelah berpuasa seharian membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ada pilihan kopi dengan keasaman rendah yang bisa Anda pilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kopi Kenangan menghadirkan sebuah varian baru yakni Light Coffee Series. Seri ini merupakan kopi dari 100 persen biji kopi Arabica lokal dengan tingkat keasaman lebih rendah (low acid), serta kandungan kafein lebih kecil, yaitu sekitar 0,8 persen hingga 1,5 persen dari berat totalnya, sehingga tetap nyaman untuk dikonsumsi selama bulan Ramadan atau setelah berbuka puasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski memiliki karakter lebih ringan dengan kafein dan tingkat keasaman lebih rendah, olahan biji kopi Arabica tetap menghadirkan aroma yang kuat serta kaya akan rasa. Biji kopi Arabica ini diambil dari Bumi Banjarnegara dan dinobatkan sebagai biji kopi terbaik dalam Festival Kopi Nusantara 2017. Selain itu, biji kopi ini juga berhasil masuk dalam jajaran biji kopi berkualitas dan diburu para penikmat kopi lokal maupun mancanegara. Biji kopi Arabica juga memiliki ciri khas berupa biji pipih panjang dengan tekstur lebih halus. Kopi Arabica juga memiliki aroma khas dengan rasa yang manis dan ringan.

Head of Coffee Kopi Kenangan Mikael Jasin mengatakan kopi dari Banjarnegara yang terletak di dekat Dieng, Jawa Tengah, sedang dalam kondisi yang pas untuk digunakan sebagai bahan kopi light series. Kondisi dan rasa kopi sangat dilihat dari kondisi tanah pohon kopi itu. "Kopi itu konsepnya seperti wine. Ada karakteristik rasa dari daerah itu. Bila tanah bekas atau dekat gunung berapi, seperti kopi Bandjarnegara," kata Mikael pada konferensi pers virtual pada 21 April 2021.

Dari segi rasa, kopi dari Banjarnegara, yang tumbuh di kawasan tanah vulkanik, rasanya kopinya akan lebih cokelat dibanding kopi dari Sumatera yang memiliki curah hujan kurang. Karakter keasamannya pun rendah. "Spetrum rasanya ada almond, milk tea, dan ada bau camomile, dan elegan," kata Mikael

Dalam Light Coffee Series, 100 persen biji kopi Arabica yang didatangkan dari Banjarnegara dapat dipadukan dengan susu, gula aren, serta berbagai sirup sehingga dapat menjadi alternatif pilihan menu. "Kami menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki preferensi masing-masing dalam memilih minuman dan makanan yang sesuai dengan selera mereka," kata Co-Founder & Chief of Business Development Kopi Kenangan James Prananto.|

Baca: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Bahan Biodiesel

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus