Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu destinasi favorit wisatawan yang tak pernah sepi di Yogyakarta tak lain kawasan lereng Gunung Merapi. Selain sejuk udaranya, di lereng Merapi yang belakangan cerah cuacanya, masih banyak kawasan yang kondisinya terjaga hijau lestari.
Status Gunung Merapi Saat Ini
Hanya perlu dicatat, aktivitas vulkanik Gunung Merapi sendiri terpantau tetap tinggi di musim kemarau nan cerah ini. Wisatawan dan masyarakat diminta tetap menjauhi zona rawan gunung yang statusnya masih Level III atau Siaga itu meski cuaca belakangan cerah dan minim hujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tercatat, dalam sepekan terakhir, dari tanggal 9-15 Juni 2023, guguran lava masih teramati kekuar dari Merapi sebanyak 119 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng. "Jarak luncur maksimal guguran lava itu 2.000 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso, Jumat, 16 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam periode itu, kata Agus, juga terdengar suara guguran sebanyak 55 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. BPPTKG Yogyakarta mencatat cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
Ada Perubahan Morfologi pada Kubah Barat
Namun demikian, aktivitas Merapi tak menurun. Misalnya, pada kubah barat daya, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava pijar. Untuk kubah tengah Merapi sendiri tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.
"Pada minggu masih sempat terjadi hujan dengan intensitas curah hujan sebesar 8 mm/jam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 12 Juni 2023," kata Agus. "Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif," kata dia.
Sedangkan masyarakat dan wisatawan tetap diminta menjauhi potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.