Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ekor molekul untuk kb

Melekul hcg memiliki bagian ekor, yang dibuat tiru annya. hormon tiruan ini digunakan sebagai anti ha mil. keuntungan kontrasepsi ini, efeknya selektif.

17 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU program percontohan untuk mengebalkan wanita terhadap kehamilan sedang dirancang sekarang ini di Australia. Program tersebut mencakup percobaan-percobaan klini yang dilaksanakan di Universitas Flinders, Adelaide. Memakan waktu setahun. Profesor Warren Junes seorang ahli kandungan dan menjabat Ketua Panitia Acara Mengenai Cara-cara Immunologi Pada Pengawasan Kesuburan WHO menyatakan keyakinannya bahwa vaksin kontraseptif yang dikembangkan di Australia itu akan terbukti sebagai suatu cara yang murah dan aman untuk kontrasepsi jangka panjang. Pembuatan vaksin anti-hamil telah dimulai di Australia sejak awal tahun enampuluhan. Sebanyak 7 juta dolar Australia telah dikeluarkan WHO untuk menemukan dan membuat vaksin tersebut. Vaksin itu sudah pernah dicobakan di Amerika Serikat terhadap 80 ekor kera bavian. Kaum betina dari kelompok kera percobaan itu ternyata tidak hamil. Namun negara tersebut belum berkenan melaksanakan percobaan terhadap manusia, sebelum melaksanakannya terhadap binatang yang lebih mendekati kondisi manusia, yaitu kera chimpanse. Percobaan di Australia itu mula-mula akan dilakukan terhadap wanita yang telah disterilkan (dibersihkan), untuk meyakinkan bahwa penggunaannya pada wanita subur memang sip. Sesungguhnya vaksin anti-hamil bukan hanya Australia yang telah membuatnya, India pun sudah pernah dan sedang dicobakan juga untuk wanita di sana. Tctapi vaksin Australia yang dibuat Dr Hugh Niall, 39 tahun dan Dr Geoffrey Tregear, 30 tahun, samasekali berbeda dengan vaksin India. Prof Jones menjelaskan bahwa vaksin India tersebut dibuat dari hormon HCG (human chorionic geoladotropin) yang hanya dihasilkan oleh wanita hamil. "WHO sendiri menganggap vaksin itu tidak aman," katanya. Sedangkan vaksin Australia hanya mempergunakan bagian dari molekul HCG, karena itu tidak akan bereaksi terhadap hormon tubuh lainnya apalagi merusakkannya. Karena itu rupanya vaksin ini dianggap lebih aman terhadap tubuh si pcllerima suntik kekebalan. Vaksin anti-hamil ini bekerja denan merusak sel-sel yang menghasilkan hormon HCG yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehamilan. Dengan cara itu dia mencegah menetapnya telur yang subur dalam kandungan. "Pengaruhnya ialah untuk mencegah kehamilan, bahkan sebelum kehamilan ltu diketahui. Jadi bukan untuk mengadakan pengguguran," kata Jones. Ekor Molekul Kabarnya vaksin anti-hamil ini belum bisa disediakan untuk umum dalam tempo 5 tahun mendatang. Ini bisa difahami karena untuk membuat pil antihamil yang sekarang lagi ramai-ramainya dipakai, diperlukan waktu 15 tahun. Pil anti hamil sekarang ini pemakaiannya untuk jangka waktu tertentu masih harus mendapat kontrol dari seorang ahli. Karena efek sampingnya, wanita kita sering dinasihatkan untuk menyelang-nyelingi pil tersebut dengan metode kontrasepsi yang lain. Sedangkan vaksin baru ini, seperti dikatakan Prof Jones, "tanpa akibat sampingan bagi wanita yang ingin proteksi jangka panjang tapi tak ingin dimandulkan." Sejarah pengembangan vaksin ini bermula pada penelitian Dr Vernon Stevens, mahaguru Biologi Reproduksi di Ohio State University, AS yang menyatakan jika ovum yang subur tidak mendapat HCG maka kehamilan akan berakhir. Horrnon HCG yang asli itu sendiri dianggap sebagai dasar yang memungkinkan untuk pembuatan vaksin antihamil. Cuma masalahnya agak rumit, karena HCC ternyata mempunyai struktur kimia yang sama dengan tiga hormon yang dihasilkan dalam kelenjar yangberada di bawah otak. Suatu vaksin yang pembikinannya didasarkan pada penggunaan HCG, selain menllasilkan antibodies terhadap HCG, juga merusak ketiga hormon tersebut. Dua dari ketiga hormon itu membantu mengontrol fungsi menstruasi, sedangkan hormon yang satu lagi mempunyai peranan biologis yang penting. Karena itu struktur kimia dari berbagai hormon tadi harus lebih dulu diuraikan. Dr Frank Morgan seorang sarjana kedokteran AS terkemuka juga punya andil besar dalam penemuan vaksin anti-hamil yang sekarang ini. Karena dialah yang berhasil mengungkapkan struktur HCG. Molekul hormon tersebut ditemukannya memiliki dua rantai protein yang saling menjalin, satu struktur yang sesuai benar dengan struktur ketiga hormon lainnya. Perbedaannya terbukti terdapat pada rantai kedua yan dalam molekul HCG ditemukan memiliki bagian ekor tambahan yang tidak didapatkan pada molekul lainnya dan yang mengandung 35 amino acids. Sejak itu perhatian dipusatkan pada bagian ekor molekul. Lantas Prof Stevens minta Dr Niall dan Dr Tregear, yang waktu itu bekerja di Universitas Harvard, kalau-kalau mereka dapat membuat suatu replika sintetis dari ekor molekul itu. Kedua sariana Australia itu memang ahli dalam kimia peptide. Satu cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur kimia protein yang kecil sekalipun, yang mungkin hanya berisi kurang dari 100 amino acids. Mereka berdua berhasil. Peptide seperti bagian ekor molekul HCG dapat dibuat tiruannya dalam satu laboratorium. Sekalipun untuk membuat satu molekul besar yang kompleks seperti HCG secara teknis belum munekin. Kedua sarjana itu pulang ke benua kelinci. Di sini sclama 3 tahun mereka bekerja keras untuk menyelesaikan tugas mereka. Setelah mereka berhasil membuat tiruan peptide lantas mereka mencobakan vaksinnya terhadap kelinci. Dari percobaan itu mereka menemukan vaksin tersebut menghasilkan antibodies yang menetralisir seluruh molekul HCG, tapi tidak mempunyai pengaruh yang nyata pada hormon-hormon lainnya. Sebagaimana kata Prof Jones, tokoh WHO dalam bidang penanggulangan masalah kesuburan pada wanita, "keuntungan vaksin ini ialah efeknya yane selektif. Hanya pada satu hormon. Yang justru ada selama masa kehamilan. Sebaliknya pil kontraseptif mempunyai efek yang lebih luas dan berubah-ubah terhadap prosesbiologi tubuh manusia."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus