Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Filipina memperketat aturan penerbitan visa turis bagi warga negara Cina mulai pekan ini. Hal itu dilakukan karena banyak wisatawan yang mengajukan permohonan dengan dokumen palsu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan persyaratan baru, pemohon visa diharuskan menunjukkan dokumen jaminan sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah Cina, menurut laporan Philippine Daily Inquirer yang mengutip pernyataan Departemen Luar Negeri Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, pemohon visa tetap harus menyerahkan bukti kemampuan keuangan, surat keterangan kerja, dan laporan bank.
Dokumen Palsu
Langkah ini dilakukan setelah sejumlah warga negara Tiongkok kedapatan menyerahkan dokumen palsu saat mengajukan permohonan visa, kata Jesus Domingo, wakil sekretaris departemen keamanan sipil dan urusan konsuler, pada konferensi pers seperti yang dikutip oleh The Philippine Star, Kamis. Dia mengatakan ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.
“Ini tidak ada hubungannya dengan masalah keamanan nasional,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Jesus Domingo. “Ini sebenarnya demi kebaikan Tiongkok karena para POGO ini, siapa korbannya? Orang Cina.”
Ini terkait dengan warga negara Cina yang memasuki Filipina sebagai turis tetapi bekerja secara ilegal di kantor perjudian lepas pantai, yang dikenal sebagai Operator Permainan Lepas Pantai Filipina (POGO).
Tahun lalu, Filipina meluncurkan e-visa bagi warga negara Cina sebagai upaya menarik lebih banyak wisatawan. Namun, negara itu menangguhkannya dalam waktu tiga bulan karena masalah teknis.
Cina adalah salah satu negara penyumbang wisatawan asing bagi Filipina. Visa sekali masuk memperbolehkan wisatawan untuk tinggal maksimal tiga bulan, sedangkan visa masuk ganda berlaku enam bulan hingga satu tahun.
Pasar terbesar
Cina adalah pasar wisata terbesar kedua di Filipina, dengan rekor 1,7 juta pengunjung pada 2019, turun menjadi 263.836 pada 2023 menurut data statistik Departemen Pariwisata.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, wisatawan asal Cina mencapai 85.876 atau 6,99 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara, jauh sepertiga dari pasar sumber utama Korea Selatan dengan pangsa pasar 28,50 persen dan Amerika Serikat dengan 15,93 persen.
Pariwisata adalah penggerak perekonomian utama di Filipina, dengan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomiannya. Pada 2023, penerimaan pariwisata internasional melonjak menjadi 8,67 miliar dolar AS, dengan lebih dari 5,4 juta wisatawan asing masuk. Dalam dua bulan pertama tahun ini, Filipina telah menerima 1,09 juta wisatawan asing.
VN EXPRESS | GMA NETWORK
Pilihan Editor: 5 Destinasi Wisata Halal di Filipina, dari Manila hingga Boracay