Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulimia nervosa adalah gangguan makan serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Bulimia seringkali terjadi pada remaja dan dewasa muda, tetapi dapat mempengaruhi siapapun, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Mari kita eksplorasi lebih dalam apa itu bulimia dan bagaimana kondisi ini mempengaruhi individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Bulimia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh pola makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku kompensasi untuk menghindari penambahan berat badan. Disarikan dari laman ayosehat.kemkes.go.id, individu dengan bulimia mungkin terlibat dalam episode makan besar-besaran, seringkali dengan makanan yang tinggi kalori, diikuti oleh upaya untuk menghilangkan kalori yang dikonsumsi. Metode kompensasi umum termasuk muntah secara sengaja, penggunaan pencahar, dan aktivitas fisik yang berlebihan.
Efek dari Bulimia Bagi Kesehatan Tubuh
Satu dari dampak utama bulimia yang dikutip dari laman healthline adalah kerusakan pada sistem pencernaan. Tindakan sering muntah yang dilakukan oleh penderita bulimia dapat merusak enamel gigi dan mengakibatkan masalah mulut, seperti karies gigi dan peradangan gusi. Selain itu, gangguan asupan nutrisi dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan dan lambung, meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung dan gangguan lainnya.
Gangguan elektrolit juga merupakan konsekuensi serius dari bulimia. Proses muntah yang berulang-ulang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, terutama potassium. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan aritmia jantung, kelemahan otot, dan bahkan berpotensi fatal. Pada kasus yang ekstrem, dampak buruk pada sistem kardiovaskular dapat muncul, meningkatkan risiko serangan jantung dan kegagalan jantung.
Selain itu, bulimia juga dapat memengaruhi kesehatan mental penderitanya. Rasa malu, rendah diri, dan kecemasan seringkali menyertai gangguan makan ini. Penderita bulimia mungkin mengalami perubahan suasana hati yang drastis, isolasi sosial, dan kesulitan berkonsentrasi. Dampak psikologis ini dapat memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan dan memerlukan intervensi profesional untuk pemulihan.
Aspek lain dari dampak bulimia adalah perubahan berat badan yang tidak stabil. Meskipun nampak paradoks, banyak penderita bulimia memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh. Siklus makan berlebihan dan perilaku kompensasi dapat menghasilkan fluktuasi berat badan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan hormon dan gangguan menstruasi pada wanita.
Penting untuk diingat bahwa dampak bulimia dapat bervariasi antar individu dan tingkat keparahan gangguan. Pengobatan yang efektif mencakup pendekatan holistik yang melibatkan dukungan medis, psikologis, dan nutrisi. Terapi kognitif perilaku, konseling, dan dukungan keluarga dapat membantu penderita bulimia untuk mengatasi tantangan mereka.
Pilihan Editor: Cara Mengobati Bulimia, 7 Jalan Menuju Kesembuhan