Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Gejala Awal Terlalu Banyak Makan Gorengan

Tak hanya berat badan naik, terlalu banyak makan gorengan atau mengandung minyak dan lemak juga dapat memunculkan masalah metabolik.

8 Desember 2023 | 09.24 WIB

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi gorengan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berat badan mulai naik, orang mungkin bisa mencurigai penyebabnya. Salah satunya terlalu banyak makan hidangan yang digoreng alias gorengan, kata spesialis gizi klinik Yohan Samudra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pastinya kalau mulai ada penambahan berat badan maka mungkin gorengan kebanyakan karena ada karbohidrat juga di gorengan dan ada minyak," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang itu mengatakan kalori dalam minyak lebih tinggi hampir dua kali lipat dibanding karbohidrat dan protein. Satu gram karbohidrat dan protein total kalorinya 4, maka pada minyak total kalorinya sekitar 9 kalori.

Tak hanya berat badan naik, terlalu banyak makan makanan yang digoreng atau mengandung minyak dan lemak juga dapat memunculkan masalah metabolik seperti kolestrol, diabetes, dan hipertensi. Hanya saja, khusus untuk kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang dapat meningkatkan risiko seperti penyakit jantung, tak ada gejala khusus saat kadarnya naik. Karena itu, pemeriksaan laboratorium disarankan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh.

"Enggak ada gejala yang khas untuk kolesterol tinggi. Kalau misalnya LDL tinggi maka sudah pasti lemak atau minyak yang jelek yang kebanyakan. HDL atau High Density Lipoprotein banyak maka lemak yang kita konsumsi cukup baik kondisinya atau pilihannya (lemak tak jenuh)," jelas Yohan.

Pengguna minyak goreng terbanyak
Indonesia merujuk studi yang dipublikasikan Reuters pada 2020 dan menjadi negara dengan konsumen minyak goreng terbesar. Konsumsi minyak yang tinggi ini beriringan dengan masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, dan asam urat. Minyak goreng diketahui mengandung lemak jenuh, tak jenuh, dan minyak dikatakan sehat apabila mengandung lebih banyak lemak tak jenuh.

Lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat meningkatkan LDL yang meningkatkan risiko seperti penyakit jantung. Yohan pun mengingatkan untuk membatasi lemak jenuh dan sebaliknya mengonsumsi cukup banyak lemak tak jenuh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus