Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Buku Sedunia, Waspada Kebiasaan Membaca di Tempat Redup

Penting sekali membiasakan anak membaca khususnya dalam memperingati Hari Buku Sedunia. Tapi orang tua harus ingatkan agar membaca di tempat terang.

24 April 2019 | 13.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari buku sedunia serentak dirayakan pada tanggal 23 April. Memang, membaca buku adalah kebiasaan baik yang membuat otak manusia bekerja dengan lebih baik. Dibandingkan menonton, misalnya, membaca lebih meningkatkan aktivitas otak dalam berimajinasi. Tak heran, para pendahulu pun mengapresiasi adanya buku dengan tercuatnya hari jadi tersebut.

Baca: Hari Buku Sedunia, Cina Punya 959 Ruang Baca Tunanetra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sayangnya, kebiasaan membaca di ruangan yang tidak terlalu terang dipercaya dapat menyebabkan ketegangan pada otot mata. Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti mengatakan bahwa kurangnya pencahayaan membuat mata bekerja lebih keras agar bisa fokus dan agar objek yang dilihat pun menjadi lebih jelas. Disebutkan dalam riset itu bahwa retina mata akan memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya. Hal ini memungkinkan mata mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin. Sehingga, sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah.

Nah, apabila mata bekerja keras dalam waktu yang cukup lama, maka ototnya akan cepat lelah. Sejumlah efek yang kurang baik pun akan Anda rasakan seperti mata terasa perih dan gatal, sakit kepala, serta nyeri leher.

Lebih dari itu, seseorang yang membaca di tempat redup harus sering berkedip agar objek yang dilihat lebih fokus. Dampak jangka panjang yang akan dirasakan pun tidak main-main, yaitu berupa rabun jauh yang membutuhkan kaca mata untuk bisa membantunya melihat dengan jelas.

Baca: Hari Buku Sedunia, Perlu Lebih Banyak Buku tentang Isu Anak

Kondisi di atas perlu diantisipasi, terutama pada anak. Pasalnya, aktivitas membaca sejak kecil bisa jadi kebiasaan hingga dewasa. Oleh karena itu, dalam hal ini, orang tua harus memastikan bahwa ruang tempat anak membaca cukup terang, serta jangan biarkan mereka membaca sambil berbaring.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DAILYHUNT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus