Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Heboh Pembalut, Apa Jadinya Wanita Tanpa Benda Ini?

Pembalut wanita kini digunakan lagi sebagai alat mabuk para remaja. Apa yang terjadi jika tak ada pembalut? Intip kisah masa lalu tanpa pembalut.

9 November 2018 | 14.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalut wanita kini ramai dibicarakan gara-gara digunakan sebagai alat mabuk para remaja. Sebetulnya apa manfaat pembalut tersebut?

Baca juga: Heboh Remaja Mabuk Pembalut, KPAI : Coba-coba Supaya Fly

Keberadaan pembalut tentu saja sangat membantu para wanita yang sedang haid atau menstruasi. Ada berbagai macam merek, dan ukuran tergantung seberapa banyak volume darah yang keluar saat haid berlangsung,  tentu saja setiap wanita berbeda kondisinya.

Beruntunglah para wanita yang hidup di masa kini, saat pembalut dan tampon gampang diperoleh. Di masa lalu, saat menstruasi, kaum hawa harus menggunakan benda-benda yang mungkin membuat perempuan sekarang takjub.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ingin tahu apa saja yang digunakan wanita saat menstruasi berabad-abad lalu? Berikut 11 di antaranya, seperti dilansir India Times.

1. Papirus
Papirus adalah kertas tebal yang digunakan untuk menulis oleh orang Mesir kuno. Papirus dibasahi, kemudian dihaluskan, dan digunakan sebagai pembalut. Hanya saja masih belum diketahui seberapa banyak darah yang mampu ditampung papirus.

2. Lumut
Tumbuhan ini mudah ditemukan di tempat-tempat lembap. Perempuan memasukkan lumut ke dalam kain kemudian menggunakannya sebagai pembalut. Meskipun ide ini tak buruk, bagaimana dengan mahluk-mahluk mikro yang ada di tanaman tersebut? Sulit membayangkannya.

3. Pasir
Wanita Cina kuno menggunakan pasir yang dimasukkan ke dalam kantung ke dalam kain untuk menyerap darah menstruasi. Bila kain sudah basah, mereka tinggal membuang pasirnya, mencuci kainnya, dan kemudian menggunakannya lagi.

4. Rumput
Di Afrika dan Australia, perempuan menggunakan rumput saat datang bulan. Masalahnya, tak semua rumput lembut dan lentur. Di banyak daerah, rumput kaku, tajam, dan bisa melukai kulit.

5. Sabuk menstruasi
Ini adalah bentuk awal dari pembalut. Sabuk yang elastis dilengkapi dengan bantalan berisi kapas. Sabuk digunakan saat menstruasi dengan cara mengikatkannya ke pinggang dan bantalan terletak tepat di vagina. Sabuk ini dikembangkan pada 1800-an dan masih digunakan hingga 1970-an.6. Perban

Perban adalah hasil karya para perawat di masa Perang Dunia I. Di Prancis, para perawat menggunakan perban untuk mengobati para serdadu yang terluka. Karena sifatnya menyerap darah, para perawat itu kemudian berpikir kenapa tidak menggunakan perban saat menstruasi?

7. Kain perca
Kita mungkin sedih saat mengetahui fakta nenek dulu menggunakan baju-baju bekas sebagai pembalut. Baju bekas, terutama yang berbahan katun, dipotong kecil-kecil, lalu dimasukkan ke celana dalam. Bila sudah basah, bahan tersebut dicuci lagi dan digunakan kembali. Meski tidak nyaman, baju bekas adalah pilihan yang lebih baik dibanding pasir dan rumput.

8. Bulu domba
Wanita Romawi menggunakan gulungan bulu domba, dan sudah pasti sangat berat saat basah.

9. Serbuk kayu
Percaya atau tidak, tapi kayulah yang digunakan wanita Yunani saat menstruasi. Mereka mengikat potongan-potongan kecil kayu dengan kain tiras dan memasukkannya ke dalam celana. Kayu tak menyerap darah, tapi kain tiras menyerap.

10. Bulu binatang
Kaum perempuan yang hidup di daerah dingin sangat bergantung pada bulu binatang saat datang bulan. Di tempat-tempat dengan daratan tertutup es, sangat sulit mencari rumput atau pasir, sehingga bulu binatang menjadi pilihan terbaik.

11. Tak pakai apa-apa
Pasrah saja setiap datang bulan, baju selalu kotor dengan noda darah, dan biasanya inilah yang terjadi pada perempuan miskin yang tak mampu membuat pembalut alternatif.

Koreksi Redaksi: Naskah ini pengganti tulisan sebelumnya berjudul 'Heboh Mabuk Pembalut, Pembalut Wanita Bisa Mengiritasi Mata?'. Terimakasih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus