Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Hindari Gaya Hidup Berlebihan agar Tak Terjerat Pinjaman Online

KemenPPPA mengingatkan masyarakat, terutama perempuan, tidak terpancing memiliki gaya hidup lebih dari kemampuan agar tak terjerat pinjaman online.

3 Februari 2023 | 21.52 WIB

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jeratan pinjaman online memang berat dan menyakitkan bagi yang sulit membayar. Plt. Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Eko Novi Ariyanti, mengingatkan masyarakat, terutama perempuan, agar tidak terpancing memiliki gaya hidup lebih dari kemampuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Gaya hidup yang sesuai dengan kondisi, dengan kemampuan sehingga kita tidak tergiur dengan pinjol (pinjaman online)," kata Eko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, KemenPPPA menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang literasi finansial dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi program pemerintah yang diselenggarakan oleh Kemkominfo.

"Mereka punya program untuk memberikan informasi kepada publik terkait program-program pemerintah, ini juga bisa kita titipkan," ujarnya.

Pentingnya edukasi
Selain itu, KemenPPPA juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga masyarakat, di antaranya Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK), Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), dan Ashoka untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

"Kami tidak bisa langsung (edukasi) ke masyarakat tapi melalui lembaga yang bisa masuk ke masyarakat," jelasnya.

Dia menuturkan KemenPPPA juga menggaet radio komunitas yang memiliki akses sampai ke pedesaan untuk menyebarkan konten edukasi agar masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa pinjol memahami konsekuensi tindakan mereka.

"Itu yang kemudian bisa kita manfaatkan juga, tapi konten yang harus kita masukkan terkait bagaimana kalau kepepet tapi untuk tujuan yang sangat penting dan harus tahu teknis dan konsekuensinya apa. Itu yang harus kita beritahu kepada mereka," tegas Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya KemenPPPA ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus