Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Indonesia Masuk Masa Ageing Population, Waspada Penyakit dalam Ageing Population

Dalam urusan kesehatan, penyakit yang umumnya dialami para lansia dalam periode ageing population adalah penyakit tidak menular.

9 Juni 2022 | 12.19 WIB

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mulai memasuki periode ageing population. Ageing population adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia atau lansia. Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, jumlah penduduk lansia pada 2020 mencapai 16 juta jiwa atau setara 5,95 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Business Unit Coordinator Adult Nutrition Kalbe Nutritionals, Boy Sinaga mengatakan, dengan memasuki periode aging population, maka masyarakat perlu memperhatikan apa saja kebutuhan orang lanjut usia tersebut. Pastikan para "senior" ini tetap aktif, produktif, dan tidak terlalu bergantung kepada generasi di bawahnya. "Kunci dari itu semua adalah menjaga kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup lansia," kata Boy dalam keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam urusan kesehatan, penyakit yang umumnya dialami para lansia adalah penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, yakni gangguan jantung, hipertensi. Ada pula risiko penyakit diabetes, osteoporisis, demensia, alzheimer, dan sebagainya.

Hingga kini penyakit kardiovaskular atau jantung tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada saat yang sama, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Pada 2008, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. Diperkirakan jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia akan mencapai 6 juta orang pada 2024 .

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Badai Bhatara Tiksnadi mengatakan, penting bagi setiap orang untuk menyadari seiring bertambahnya usia, maka fungsi tubuh juga mengalami penurunan, termasuk organ jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung merupakan ancaman dunia dan merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menunjukkan, lebih dari 8,9 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Riset Kesehatan Dasar di Indonesia pada 2018 memaparkan, populasi orang di atas 65 tahun yang mempunyai sakit jantung sebesar 4,6 persen. "Agar terhindar dari penyakit jantung adalah perilaku hidup sehat CERDIK, yaitu Cek kesehatan teratur, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kendalikan stress," kata Badai.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Antonius Andi Kurniawan menambahkan hal lain yang perlu diperhatikan agar tetap aktif dan fit seiring bertambahnya usia adalah olahraga secara teratur. "Olahraga, jantung, dan massa otot adalah tiga hal yang saling berhubungan satu sama lain," ujarnya.

Olahraga merupakan salah satu kunci yang harus diutamakan, selain nutrisi agar tetap aktif dan fit untuk menjaga kualitas hidup lansia. Olahraga cukup dilakukan selama 30 menit setiap hari dengan kombinasi gerakan mencakup pemanasan, latihan fleksibilitas, latihan kardio atau jantung, latihan kekuatan otot, dan keseimbangan.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Cindiawaty Josito Pudjiadi mengatakan, lansia yang sehat membutuhkan asupan nutrisi yang tepat. "Nutrisi dengan kandungan protein tinggi serta ekstrak buah zaitun termasuk salah satu asupan yang tepat untuk membantu menjaga massa otot dan kesehatan jantung," katanya. Hydroxytyrosol dalam buah zaitun dapat membantu mencegah terbentuknya plak aterotrombotik akibat radikal bebas. Plak aterotrombotik adalah penyebab utama penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah perifer.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus