Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini muncul sebuah temuan terkait kesehatan wanita. Wanita muda berisiko dan banyak mengalami serangan jantung. Ahli Epidemiologi Kardiovaskula dari University North Carolina Chapel Hill, Melissa Caughey, menjelaskan bahwa wanita generasi saat ini memiliki kesehatan yang kurang bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal tersebut mencerminkan tingkat kesehatan yang lebih buruk secara umum.
Mengutip Time, dari 1995-1999, sebesar 21 persen wanita muda dirawat di rumah sakit karena serangan jantung. Pada 2010-2014, meningkat sebanyak 31 persen dan terus meningkat tiap tahunnya. Wanita muda di sini memiliki umur berkisar 35-54 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa wanita muda yang mengalami serangan jantung umumnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan stroke dibandingkan pria pada usia yang sama.
Caughey juga mengatakan tingkat obesitas, stress tinggi, dan aktivitas fisik yang rendah pada wanita muda bisa jadi penyebab masalah ini. Meskipun demikian, wanita muda tidak memperoleh pengobatan serangan jantung, bahkan kebanyakan jarang menjalani operasi jantung invasif seperti pada pria. Hal tersebut disebabkan gejala serangan jantung pada wanita lebih sulit dikenali dibanding pria.
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2018, kebanyakan wanita menunjukkan gejala yang tidak berhubungan dengan serangan jantung seperti mual, gangguan pencernaan, sakit perut, sesak napas, nyeri rahang, leher hingga bahu.
Untuk itu para wanita muda harus memiliki kesadaran tinggi akan adanya masalah jantung. Beberapa hal dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit jantung dikemudian hari, seperti mengubah pola makan, mempertahankan berat badan yang ideal, olahraga secara teratur, dan mengubah lifestyle.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga: Serangan Jantung Tanpa Gejala Banyak Terjadi pada Wanita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini