Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tubuh manusia memerlukan jumlah mineral yang berbeda. Saat tidak memperoleh jumlah meneral yang diperlukan, tubuh akan kekurangan mineral. Akankah kekurangan mineral berbahaya bagi tubuh?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir www.healthline.com, kekurangan mineral kerap terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu. Mineral yang tidak cukup bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti tulang lemah, kelelahan, atau penurunan sistem kekebalan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab utama kekurangan mineral, salah satunya ialah mineral esensial yang diperoleh dari makanan atau suplemen tidak cukup. Apabila gagal mengatur pola makan secara efektif, vegetarian, vegan, dan orang-orang dengan alergi makanan atau intoleransi laktosa kemungkinan akan mengalami kekurangan mineral.
Ada lima kategori utama kekurangan mineral yakni kalsium, zat besi, magnesium, kalium, dan seng.
1. Kekurangan kalsium
Kalsium diperlukan untuk tulang dan gigi yang kuat, serta mendukung fungsi yang tepat dari pembuluh darah, otot, saraf, dan hormon. Gejala defisiensi parah kekurangan kalsium meliputi kram otot, mati rasa, kesemutan di jari, kelelahan, nafsu makan yang buruk, dan irama jantung tidak teratur.
Dalam jangka pendek, kekurangan kalsium dapat menghasilkan beberapa gejala yang jelas. Sebab tubuh dengan hati-hati mengatur jumlah kalsium dalam darah. Pada jangka panjang, kalsium yang tidak cukup bisa menyebabkan osteopenia atau penurunan kepadatan mineral tulang. Ini akan berubah menjadi osteoporosis apabila tidak diobati. Hal tersebut membuat risiko patah tulang meningkat, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
2. Kekurangan zat besi
Di Amerika Serikat, kekurangan zat besi yang berkembang perlahan menyebabkan anemia dinilai tidak biasa. Hal ini berlaku juga bagi orang yang pola makannya sehat. Namun dalam laporan tahun 2008, World Health Organization memperkirakan zat besi yang tidak cukup menyebabkan sekitar setengah dari semua kasus anemia di seluruh dunia. Adapun gejala anemia defisiensi zat besi ialah merasa lemah dan lelah.
3. Kekurangan magnesium
Magnesium diperlukan tubuh untuk mengendalikan kadar glukosa darah, tekanan darah, fungsi otot dan saraf yang tepat, fungsi otak, metabolisme energi, dan produksi protein. Orang sehat jarang kekurangan magnesium, sebab ginjal bisa mencegah magnesium keluar dari tubuh melalui urin. Tapi kekurangan magnesium dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu dan kondisi kesehatan kronis seperti alkoholisme.
Kelelahan, kelemahan, kehilangan selera makan, mual, dan muntah merupakan tanda-tanda awal kekurangan magnesium. Apabila tidak ditangani, magnesium yang tidak cukup dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa, perasaan geli, kram otot, kejang, bahkan irama jantung tidak normal.
4. Kekurangan kalium
Berfungsi sebagai elektrolit, mineral satu ini dibutuhkan untuk kontraksi otot, fungsi jantung yang tepat, transmisi sinyal saraf, dan membantu beberapa enzim mengubah karbohidrat menjadi energi. Kehilangan cairan secara berlebih merupakan penyebab paling umum dari kekurangan kalium. Contohnya muntah berkepanjangan, penyakit ginjal, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik.
Kekurangan kalium dapat menimbulkan gejala seperti kram otot, kelemahan, sembelit, kembung, atau sakit perut yang disebabkan oleh kelumpuhan usus. Parahnya, kalium yang tidak cukup bisa menyebabkan otot mengalami kelumpuhan, bahkan irama jantung tidak teratur yang menyebabkan kematian.
5. Kekurangan seng (zinc)
Pada metabolisme tubuh, seng berperan dalam banyak hal termasuk sintesis protein, fungsi sistem imun, penyembuhan luka, dan sintesis DNA. Seng juga penting bagi pertumbuhan dan perkembangan yang tepat selama masa kehamilan, kanak-kanak, dan remaja. Seng yang tidak cukup bisa menghilangkan nafsu makan, rasa atau bau.
Kekurangan mineral bisa disebabkan oleh makanan yang sulit dicerna atau penyerapan nutrisi. Penyebab potensialnya meliputi penyakit hati, kandung empedu, usus, pankreas, atau ginjal, operasi saluran pencernaan, alkoholisme kronis, dan obat-obatan seperti antasida, antibiotik, obat pencahar, dan diuretik. Meningkatnya kebutuhan akan mineral tertentu juga dapat mengakibatkan kekurangan mineral. Wanita pada masa kehamilan, menstruasi berat, dan pascamenopause bisa jadi mengalami kebutuhan tersebut.
PUSPITA AMANDA SARI
Pilihan editor : Air Minum Murni dan Mineral, Mana yang Lebih Baik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.