Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jangan Diabaikan, Ini Akibat Cegukan

Kenali penyebab cegukan dan akibatnya. Jangan diabaikan karena bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain.

25 Januari 2022 | 09.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cegukan sering menyebabkan ketidaknyamanan. Kondisi ini akibat kontraksi diafragma yang tidak disengaja. Setiap kontraksi diikuti dengan penutupan pita suara secara tiba-tiba, yang menghasilkan suara "hik".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski dapat mulai dan berhenti tanpa alasan tertentu, kondisi ini biasanya merupakan hasil pada diafragma dan dipicu berbagai hal. Makan terlalu cepat atau terlalu banyak, minum alkohol atau berkarbonasi, bahkan akibat dari kegembiraan yang tiba-tiba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cegukan juga dapat menandakan ada sesuatu yang salah dari tubuh. Simak beberapa tanda cegukan, melansir dari EatThis, Not That!.

Cegukan kronik berbulan-bulan
Bagi kebanyakan orang, cegukan biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Jarang, cegukan bisa bertahan selama berbulan-bulan. Jika mengalami cegukan selama lebih dari 48 jam, Anda harus menghubungi dokter.

Berat badan turun
Jika terus cegukan, hal itu dapat membuat sulit makan. Akhirnya, ini bisa mengakibatkan penurunan berat badan.

Menyebabkan kelelahan
Karena fakta cegukan dapat membuat sulit tidur, perjuangan yang lama dapat menyebabkan kelelahan yang ekstrem.

Mempersulit pernapasan
Cegukan juga membuat lebih sulit berbicara atau bahkan bernapas. Pembicaraan akan terpotong saat keluar bunyi "hik".

Kerusakan saraf atau iritasi
Menurut Mayo Clinic, salah satu penyebab cegukan jangka panjang adalah kerusakan atau iritasi pada saraf vagus atau saraf frenikus, yang melayani otot diafragma. Berbagai faktor dapat menyebabkan saraf ini menjadi rusak atau teriritasi. Misalnya, rambut atau sesuatu yang lain di telinga menyentuh gendang telinga, tumor, kista atau gondok di leher, refluks asam, sakit atau radang tenggorokan.

Gangguan sistem saraf pusat
Selain itu, tumor atau infeksi atau kerusakan sistem saraf pusat akibat trauma juga dapat mengganggu dan menyebabkan cegukan kronis. Contoh yang mencakup yaitu ensefalitis, meningitis, multiple sclerosis, stroke, cedera otak traumatis, atau tumor.

Gangguan metabolik dan obat-obatan
Cegukan jangka panjang juga bisa dipicu oleh gangguan metabolisme dan jenis obat-obatan atau alkohol tertentu. Alkoholisme, anestesi, barbiturat, diabetes, ketidakseimbangan elektrolit, penyakit ginjal, steroid, dan obat penenang semuanya bisa menjadi penyebab.

Gejala virus corona
Sebuah laporan kasus pada akhir 2020 dalam American Journal of Emergency Medicine menunjukkan cegukan terus-menerus sebenarnya bisa menjadi gejala Covid-19. Namun, ini bukan gejala yang pasti. Pada dasarnya, gejala mungkin saja berbeda pada setiap orang.

Apa yang harus dilakukan?
Jika cegukan berlangsung lebih dari beberapa hari atau terus datang kembali, segeralah mendatangi ahli medis. Cegukan berhari-hari jangan disepelekan karena bisa jadi ada bagian tubuh yang mengalami gangguan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus