Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jangan Mencuci Telur, Berikut Alasannya

Penyimpanan telur yang benar di dalam kulkas

22 Juli 2024 | 22.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mencuci telur dan bahan makan lainnya seperti sayur dan buah merupakan hal yang wajar dilakukan. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang terkandung di permukaan bahan makanan tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa bahan makanan seperti telur justru tidak boleh dicuci sebelum dikonsumsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Mencuci telur sebelum dikonsumsi ternyata dapat menyebabkan bahaya bagi tubuh. Hal ini dikarenakan dapat merusak lapisan alami atau kutikula telur yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Lapisan pelindung tersebut juga yang berfungsi untuk melindungi telur dari kontaminasi kotoran dan bakteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Selain itu, para ahli kesehatan juga mengatakan mencuci telur yang baru saja dibeli akan menghilangkan lapisan minyak mineral dari pabrik yang bertujuan untuk melindungi telur dari bakteri dan kontaminasi lainnya. "Cangkangnya keropos. Jika Anda mencuci telur sebelum memasaknya, air dapat mendorong bakteri ke dalam telur," kata Amy Leigh Mercree, pakar kesehatan holistik dan penulis laris sepuluh buku termasuk The Mood Book.


Namun, hal tersebut hanya berlaku di beberapa tempat atau negara saja seperti Amerika. Departemen Pertanian Amerika Serikat memiliki aturan dimana telur yang akan dipasarkan harus dicuci terlebih dahulu kemudian diolesi minyak mineral di permukaan telur untuk mencegah kontaminasi terhadap telur.


Pencucian telur sebelum dikonsumsi tidak selamanya tidak diperbolehkan. Amy Leigh mengatakan ada beberapa kondisi dimana telur segar tidak melalui proses pencucian dan pelapisan minyak mineral sehingga Anda perlu mencucinya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Dengan catatan mencuci telur menggunakan air hangat untuk menghilangkan partikel debu,


Dilansir dari Real Simple, ada beberapa hal lainnya yang kurang diperhatikan dalam penyimpanan telur dan menyebabkan perkembangan bakteri dalam telur. Berikut adalah beberapa kesalahan dalam penyimpanan telur menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA):

  1. Tidak memperhatikan suhu penyimpanan
    Telur akan lebih baik jika disimpan dalam suhu rendah atau dingin untuk memperlambat perkembangan bakteri. USDA mengatakan telur yang disimpan dalam suhu kamar akan mempercepat pertumbuhan bakteri seperti salmonella yang mengakibatkan diare, keram perut, hingga demam. Suhu yang tepat untuk menyimpan telur berada di kisaran 4 derajat celcius atau lebih rendah dan harus disimpan di dalam kartonnya.
  2. Tidak memperhatikan kondisi dan penyimpanan
    Sebelum membeli telur, pastikan terlebih dahulu kondisi telurnya apakah cangkangnya retak atau tidak. Keretakan cangkang berpotensi menyebabkan penyakit karena sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kotoran lainnya. Apabila telur retak saat di perjalanan menuju rumah, Anda hanya perlu mengeluarkan isinya dan menyimpannya dalam tempat tertutup. Perlu diingat telur tersebut hanya dapat bertahan dua hari. 
  3. Membekukan Telur
    Tidak disarankan untuk membekukan telur sebelum dimasak atau digunakan untuk bahan pangan. Proses pembekuan telur akan mengakibatkan kerusakan pada cangkang. Selain itu, kuning telur yang dibekukan tidak dapat digunakan dalam resep membuat makanan lainnya.


ADINDA ALYA IZDIHAR | MARVELA | ANTARA
Pilihan editor: 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus