Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Java Jazz Kembali, Berikut Sejarah Jazz dan Alirannya

Semula, jazz hanya digunakan sebagai musik pengiring untuk menari. Seiring berjalannya waktu, orang lebih suka menikmati jazz sambil duduk.

28 Mei 2022 | 12.48 WIB

Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat Dionne Warwick diatas panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, 2 Maret 2018. Penyanyi era 60an tampil memukau pengunjung dengan melantunkan lagu diantaranya Walk on By, Heart, Girl dan Never Fall in Love Again. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat Dionne Warwick diatas panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, 2 Maret 2018. Penyanyi era 60an tampil memukau pengunjung dengan melantunkan lagu diantaranya Walk on By, Heart, Girl dan Never Fall in Love Again. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Java Jazz Festival digelar lagi setelah absen pada 2021 karena pandemi. Festival musik tahunan ini dihelat mulai kemarin, Jumat, 27 Mei hingga 29 Mei 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, festival ini diramaikan musikus jazz nasional maupun internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip dari laman American History, jazz adalah jenis musik yang mengutamakan dan mementingkan unsur improvisasi. Musik ini juga bisa mengekspresikan berbagai perasaan dan emosi yang berbeda. Mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari situs University of Mississippi, jazz adalah salah satu musik khas Amerika Serikat, yang muncul pertama kali pada akhir abad 18 dengan dasar blues. Jazz berkembang pada awal abad ke20. Akar munculnya jazz adalah dari tradisi musik rakyat Afro-Amerika.

Jazz merupakan perpaduan dari beberapa jenis musik, seperti ragtime, marches, blues, dan jenis musik lainnya. Semula, jazz hanya digunakan sebagai musik pengiring untuk menari. Namun, seiring berjalannya waktu orang lebih suka menikmati jazz dengan duduk dan mendengarkannya.

Rekaman jazz pertama kali dilakukan pada 1917. Saat rekaman diluncurkan, jazz langsung menyebar luas dan berkembang dengan sangat pesat. Di balik ketenarannya, ada empat musisi besar yang berperan dalam evolusi jazz, yakni Louis Armstrong, Duke Ellington, Charlie Parker serta Miles Davis.

Robin Thicke tampil dalam special performance di hari pertama Jakarta International Java Jazz Festival di Jakarta, 4 Maret 2016. Thicke menutup penampilannya dengan lagu populer Blurred Line. TEMPO/Nurdiansah

Dalam jazz, instrumen penting yang biasanya dipakai adalah drum, bass, keyboard, gitar, trompet, trombon, dan saksofon. Tak semua instrumen dipakai sekaligus, tergantung aliran jazz yang dimainkan. Beberapa aliran dalam jazz adalah:

  1. Dixieland

Dixieland merupakan aliran dalam musik jazz yang paling awal dan paling terkenal. Dixieland berkembang pesat di New Orleans. Pemusik jazz akan menggunakan alat musik ansambel kecil, yaitu klarinet, terompet serta trombon. Tidak hanya itu, dalam memainkan sebuah lagu juga diiringi dengan drum, banjo, piano, tuba, serta string bass.

  1. Swing

Berbeda dengan dixieland, swing yang muncul pada 1930 menggunakan alat musik ansambel besar dalam memainkan lagu. Alat musik yang biasanya digunakan adalah saksofon, terompet serta trombon. Sedangkan untuk pengiringnya menggunakan piano, string bass, drum, serta sesekali menggunakan gitar. Biasanya, dalam Swing banyak improvisasi.

  1. Bebop

Aliran ini berkembang pada 1940. Bebop atau yang biasa disebut dengan Bop saja merupakan penanda kembalinya jazz menggunakan ansambel kecil. Ciri utama dari aliran ini adalah harmoninya yang lebih kompleks, temponya lebih dan sering cepat, serta garis melodinya tidak terputus-putus.

Jazz terus berkembang dengan pesat. Perkembangan ini didasari dari aliran musik jazz yang telah ada sebelumnya.

WINDA OKTAVIA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus