Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Jegal Penuaan dengan Tanam Benang? Ini Manfaat dan Efek Sampingnya

Banyak orang risau penuaan, maka segala cara dilakukan, termasuk tanam benang sebagai prosedur kecantikan yang dapat mengencangkan kulit wajah. .

11 November 2021 | 13.17 WIB

Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Thread lift/ tanam benang. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Bagi banyak orang, tanda-tanda penuaan seperti keriput dan kulit mengendur dianggap dapat menganggu penampilan.

Oleh karena itu, mereka rela melakukan berbagai cara untuk menyamarkan tanda-tanda tersebut, termasuk dengan tanam benang.

Tanam benang merupakan prosedur kecantikan yang bertujuan untuk mengencangkan dan menegaskan bentuk wajah. Prosedur ini dilakukan dengan menanamkan benang khusus pada jaringan bawah kulit.

Melansir Healthline, tanam benang sudah ada sejak tahun 1990-an. Popularitasnya meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena inovasi pada bahan yang digunakan.

Area wajah yang biasanya ditanami benang antara lain rahang, garis alis, daerah bawah mata, dan dahi. Prosedur ini juga bisa diterapkan pada hidung untuk membuatnya lebih tinggi atau lebih ramping.

Dibandingkan dengan prosedur kecantikan lain, tanam benang memiliki risiko lebih rendah dengan waktu pemulihan minimal. Selain itu, prosedur ini juga dapat dilakukan dalam waktu 45 menit saja.

Setelah benang dimasukkan, tubuh akan mendeteksi bahan jahitan dan merangsang produksi kolagen di daerah yang terkena. Kolagen lalu mengisi celah pada kulit yang kendur dan mengembalikan elastisitas wajah.

Manfaat tanam benang diperkirakan dapat bertahan selama 1 hingga 3 tahun. Akan tetapi, studi yang meneliti tentang kemanjuran prosedur ini dalam jangka panjang masih sedikit. Para ahli bedah menyarankan untuk menggabungkan tanam benang dengan prosedur lain seperti ulterapi agar mendapatkan hasil terbaik.

Efek samping yang bisa dialami setelah menjalani prosedur tanam benang yakni memar, pembengkakan, berdarah dan rasa sakit pada area ujung benang.

Meskipun kemungkinannya kecil, beberapa orang memiliki risiko komplikasi untuk menjalani prosedur menjegal penuaan ini. Seperti reaksi alergi, pendarahan, kulit terlihat menonjol karena gerakan benang yang tidak disengaja, terbentuknya lesung pipi hingga infeksi.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca: Penyebab Selera Makan Menurun Setelah Berusia 40-an

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus