Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jenis Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dibatasi Penderita Stroke

Dokter saraf membagikan jenis makanan yang perlu dikonsumsi penderita stroke dan juga yang perlu dibatasi. Berikut penjelasannya.

1 November 2024 | 22.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sspesialis saraf di RSUD Tanjung Priok, Jakarta Utara, Priyanka Ganesha Utami, menyebut beberapa jenis makanan yang baik dan bermanfaat bagi penderita stroke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Satu, jelas penderita stroke itu tidak boleh merokok karena itu menempati 18 persen sebagai faktor risiko yang cukup banyak. Kemudian, butuh improvisasi kesehatan dengan mengonsumsi sayur dan buah,” kata Priyanka dalam diskusi daring yang pada Jumat, 1 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menuturkan konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak mineral dapat mengimbangi kandungan lemak yang berada di dalam tubuh. Salah satu contoh buah yang mengandung lemak baik adalah alpukat, juga kacang-kacangan. Makanan selanjutnya yang dianjurkan adalah ikan laut seperti salmon, kod, dan tuna yang mengandung lebih banyak lemak baik untuk membantu pemulihan dan menjaga fisik pasien.

"Yang paling bagus lemaknya itu sebenarnya ikan laut. Tapi kebanyakan pasien stroke pada takut mengonsumsinya,” ujarnya.

Batasi makanan berikut
Priyanka juga mengingatkan dalam menjaga kesehatan fisik dan asupan makanan, pasien stroke tidak dianjurkan mengonsumsi makanan seperti daging sapi, ayam, mentega, keju dalam jumlah yang berlebihan. Apalagi jika makanan-makanan tersebut telah dipanasi secara terus-menerus.

“Berikutnya mohon kurangi makanan yang mengandung margarin, beberapa makanan fastfood itu juga tinggi kalorinya,” kata Priyanka.

Ia menjelaskan Asosiasi Jantung Amerika telah mengeluarkan rekomendasi bagi penderita stroke untuk mengurangi makanan yang mengandung garam demi mencegah terkena hipertensi yang tidak terkontrol. Berdasarkan data yang ia miliki, hipertensi menjadi faktor risiko penyebab stroke paling tinggi, yakni 56 persen, disusul diabetes melitus sebesar 20 persen.

“Jadi itu adalah salah satu diet yang sehat untuk menjaga kesehatan kita,” jelas Priyanka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus