Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi terjadi ketika lapisan rahim luruh melalui serviks dan vagina. Dikutip dari Healthline, menstruasi yang dialami wanita umumnya konsisten setiap 21 hingga 35 hari. Lama menstruasi dapat berkisar antara dua hingga tujuh hari. Namun, durasi menstruasi dapat berubah dari waktu ke waktu karena beberapa faktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menstruasi yang singkat bisa menjadi variasi normal pada beberapa wanita, tetapi juga bisa menandakan adanya kondisi medis tertentu. Berikut ini beberapa gejala dan penyebab umum durasi menstruasi yang singkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gejala
- Mengalami pendarahan kurang dari dua hari
- Perdarahan tidak banyak, hanya seperti bercak
- Melewatkan satu atau lebih periode menstruasi yang teratur
- Mengalami menstruasi ringan yang lebih sering daripada siklus 21 hingga 35 hari yang biasa terjadi.
Penyebab
- Usia
Ketika masih muda, menstruasi dapat bervariasi dalam hal durasi dan intensitas. Sebaliknya, jika berada dalam masa menopause, mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur dan intensitas yang ringan. Kejadian ini disebabkan dari ketidakseimbangan hormon.
- Berat badan dan diet
Berat badan dan persentase lemak tubuh dapat mempengaruhi durasi menstruasi. Berat badan yang sangat kurang dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur karena hormon tidak bekerja secara normal. Selain itu, kehilangan atau kenaikan berat badan yang ekstrim dapat menyebabkan ketidakteraturan durasi menstruasi.
- Kehamilan
Jika sedang hamil, kecil kemungkinan akan mengalami menstruasi. Namun mungkin akan ada beberapa bercak dan mengira itu adalah menstruasi, tetapi sebenarnya itu adalah perdarahan implantasi. Hal ini dapat terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Pendarahan implantasi biasanya berlangsung selama dua hari atau kurang.
- Stres
Dilansir dari Very Well Health, stres menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon yang disebut kortisol, yang dapat mengganggu sistem endokrin. Hal ini mempengaruhi cara tubuh berkomunikasi dengan hormon reproduksi seperti estrogen, sehingga mempengaruhi durasi menstruasi.
- Obat-obatan
Obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), hormon tiroid, dan steroid dapat memperpendek waktu menstruasi. Hal yang sama juga berlaku jika telah berhenti mengkonsumsi beberapa obat seperti pengencer darah.
- Berolahraga secara berlebihan
Wanita yang sering berolahraga dapat mengalami perubahan pada menstruasi mereka. Biasanya ini terjadi pada atlet, mereka bisa mengalami stres, memiliki berat badan yang rendah, dan menggunakan banyak energi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan perubahan menstruasi.
- Gangguan makan
Anoreksia nervosa dan bulimia adalah jenis gangguan makan yang dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur. Gangguan makan dapat menyebabkan berat badan kurang, yang dapat mengubah hormon untuk mengatur menstruasi.
Pilihan Editor: Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi