Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sistem reproduksi wanita merupakan subjek atas sejumlah masalah kesehatan seperti endometriosis, Polycystic ovary syndrome (PCOS), Penyakit Menular Seksual (PMS), kista ovarium, hingga kanker.
Sangat penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. Salah satu kondisi reproduksi yang paling diabaikan atau terlewatkan adalah kista ovarium. Meskipun umum, kondisi ini bisa tidak bergejala sehingga dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Mayo Clinic, ovarium menumbuhkan kista kecil yang disebut folikel setiap bulan. Ini disebut kista fungsional yang dapat terdiri dari dua jenis, yakni kista folikel dan kista korpus luteum. Kista folikel terjadi ketika folikel di ovarium tidak pecah atau mengeluarkan sel telur dan umbuh sampai menjadi kista.
Sementara itu, kista korpus luteum adalah massa berisi cairan yang tidak berbahaya yang berasal dari ovarium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis kista lain yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi meliputi:
- Kista dermoid, terbentuk dari sel embrionik dan dapat mengandung jaringan janin.
- Kistadenoma, ini berkembang di luar ovarium dan mengandung sejenis cairan.
- Endometrioma, sel-sel yang menyerupai lapisan rahim tumbuh di luar rahim.
Tanda-tanda yang perlu diperhatikan
Mayo Clinic menyebut bahwa sebagian besar kasus kista ovarium tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala apa pun, bahkan bisa dengan sendirinya. Namun, ketika ukuran kista tumbuh lebih besar, sejumlah gejala dapat terasa seperti:
- Nyeri panggul yang datang dan pergi
- Sakit tumpul atau nyeri tajam di area di bawah pusar ke satu sisi
- Sensasi tekanan atau berat di perut
- Kembung
Jika kista ovarium pecah, hal ini dapat menyebabkan komplikasi dan mungkin memerlukan perhatian medis segera. Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:
- Nyeri perut yang tiba-tiba dan parah
- Nyeri disertai demam atau muntah
- Masalah pernapasan
- Kelemahan dan pusing
- Kulit dingin dan lembap
Meskipun tidak ada cara untuk memprediksi siapa yang lebih rentan atau kurang rentan terkena kista ovarium, faktor risiko seperti masalah hormonal, kehamilan, endometriosis, infeksi panggul yang parah, dan memiliki riwayat kista ovarium bisa menjadi faktor risiko.
Diagnosis dini adalah kuncinya
Mengingat bahwa kista ovarium sebagian besar tidak menunjukkan gejala selama tahap awal kondisi, pemeriksaan dan skrining panggul secara teratur dapat membantu mendeteksinya lebih cepat. Anda bisa mendapatkan tes pencitraan seperti USG panggul. Jika kista ovarium terdiagnosis, tergantung ukurannya, dokter akan membagikan rencana perawatannya ke depan. Semakin cepat didiagnosis, semakin baik pula untuk kesehatan.
HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : Cerita Hailey Bieber Mengidap Kista Ovarium Seukuran Apel, Rasanya Sakit dan Mual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.