Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kenali Mekanisme Terapi anti Penuaan Dini oleh Sel Punca

Selain sel punca embrio, sel punca dewasa juga menjadi fokus penelitian dalam bidang stem cell.

20 Mei 2023 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sel punca atau yang dikenal juga sebagai stem cell merupakan jenis sel yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri secara tak terbatas dan memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai jenis sel yang berbeda dalam tubuh manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sel punca diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu sel punca embrio (ESC) dan sel punca dewasa (ASC). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, penggunaan sel punca embrio dalam penelitian dan pengobatan menuai kontroversi, karena pengambilan sel punca ini melibatkan penghancuran embrio yang berpotensi mengangkat isu-etika. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengembangkan metode alternatif yang tidak melibatkan pengambilan sel punca embrio. 

Selain sel punca embrio, sel punca dewasa juga menjadi fokus penelitian dalam bidang stem cell. Sel punca dewasa ditemukan di berbagai jaringan tubuh, seperti sumsum tulang, lemak, dan kulit. Mereka memiliki potensi yang lebih terbatas dibandingkan dengan sel punca embrio, tetapi tetap dapat memperbaiki dan meregenerasi jaringan yang rusak. 

Stem cell therapy atau terapi sel punca merupakan bidang kesehatan yang terus berkembang dalam upaya mengembangkan pengobatan yang lebih efektif untuk berbagai kondisi medis. Contohnya, dalam bidang kardiologi, sel punca dikabarkan dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan jantung yang rusak akibat serangan jantung.

Dalam bidang neurologi, penelitian sedang dilakukan untuk menggunakan sel punca dalam pengobatan penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer.

Mengatasi Penuaan Dini? 

Selain itu, sel punca dengan fungsinya yang regeneratif dapat digunakan sebagai terapi untuk mengatasi penuaan dini.

Lebih lanjut menurut laman news.unair.ac.id, hal tersebut juga turut diungkapkan oleh Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dr., Sp.KK(K), FINDV., FAADV selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga dalam acara Ngobrol Santai dengan Ahlinya (NGOBRAS) yang diadakan oleh Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA). 

Dalam acara tersebut, Prof. Cita menjelaskan bahwa Mesenchymal Stem Cell (MSC) merupakan sel punca yang terus melakukan regenerasi. Selain itu, Prof. Cita juga turut menjelaskan bahwa dalam upaya untuk mengatasi penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari atau photoaging, lebih cocok menggunakan Mesenchymal Stem Cell-Conditioned Mediaum (MSC-CM). 

Prof. Cita juga turut menjelaskan bahwa pemilihan MSC-CM daripada MSC karena memiliki beberapa keuntungan daripada MSC. MSC-CM dapat disimpan, didistribusikan, dan bisa digunakan oleh orang lain.  

“MSC-CM untuk protokolnya sama dengan Stem Cell tetapi tidak ada potential rejection karena dia digunakan untuk orang lain dan tidak ada sel di situ, transportnya mudah dan tentu harganya jauh kalau dibandingkan dengan Stem Cell. Apabila produksi secara besar-besaran tentu harganya bisa lebih ditekan,” ujar Prof. Cita selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 

Selain itu, seperti dilansir dari laman Betty Ekawati Suryaningsih Irianto dengan judul Sel Punca Jaringan Lemak sebagai Anti-aging untuk Kulit Menua Dini karena Paparan Ultraviolet, turut menjelaskan bahwa sel punca memiliki sifat anti oksidan yang dapat digunakan untuk melawan penuaan.

Lebih lanjut, dalam penelitian yang menggunakan sel punca jaringan lemak tersebut juga menjelaskan bahwa karena efek parakrin terhadap
human dermal firoblast (HDFs), terbukti dari percepatan penyembuhan luka oleh sel punca.  

Penelitian tersebut menggunakan kultur fibroblas yang membuktikan bahwa sel punca jaringan lemak memiliki potensi anti oksidan yang tinggi. Dengan kata lain, sel punca khususnya sel punca jaringan lemak dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi penyembuhan luka ataupun penuaan kulit.  

Namun, terapi sel punca juga masih dalam tahap penelitian dan pengembangan yang intensif. Beberapa tantangan yang perlu diatasi termasuk pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme diferensiasi sel punca, pengendalian pertumbuhan dan proliferasi sel, serta masalah keamanan dan etika terkait penggunaan sel punca dalam pengobatan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus