Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dedi Ardila, karyawan swasta, tak berani bermimpi punya rumah sendiri. Gajinya cuma cukup untuk menafkahi keluarga kecil, orang tua, serta adik istrinya--semua tinggal satu rumah bersama. Pria 28 tahun ini seharusnya menjadi bagian dari generasi yang menyumbang kebangkitan ekonomi Indonesia. Kenyataannya, dia, bersama jutaan pekerja lainnya, harus bekerja banting tulang hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo