Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa ada jenis cabai rawit ungu yang menarik dan unik? Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai rawit ungu tentunya memiliki ciri khas warna ungu yang mencolok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Plant Story, cabai rawit ungu berasal dari Amerika Serikat dan merupakan hasil persilangan beberapa jenis cabai. Jenis ini tidak terlalu banyak dikenal dan jarang tumbuh di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cabai ungu ini lebih sering digunakan sebagai tanaman hias daripada sebagai bahan pelengkap gorengan atau bumbu dapur.
Ciri-ciri Cabai Rawit Ungu
Cabe ini memiliki bentuk seperti cabe rawit pada umumnya namun berbeda dalam warna, yaitu ungu. Selain warnanya yang mencolok, dalam hal pertumbuhan, awalnya cabai ini berwarna hijau dan kemudian berubah menjadi ungu.
Di samping itu, tanaman cabai ungu tidak terlalu membutuhkan air, sehingga tumbuh dengan baik menjulang ke atas. Tanaman ini bisa tumbuh tinggi sekitar 60 hingga 90 sentimeter dengan bentuk kecil kerucut yang tegak ke atas. Cabai ungu juga memiliki bunga berwarna putih yang sangat menarik dengan pinggiran berwarna ungu.
Cabai ungu menurut Steemit dikenal juga sebagai cabe Jepang. Kandungan antosianin pada cabe ungu memberikan warna tersebut dan berfungsi sebagai antioksidan yang cukup besar.
Meskipun jarang dikenal, cabe ungu memiliki fungsi yang sama seperti cabe lainnya, bisa digunakan sebagai sayuran, bumbu, dan penyedap makanan. Soal rasa, cabai ungu memiliki tingkat kepedasan antara 5.000 hingga 30.000 SHU, lebih rendah daripada cabai lainnya.
Cabai segar, merah, ungu, atau hijau, merupakan sumber yang kaya akan vitamin C. Cabai juga merupakan sumber antioksidan yang bagus seperti vitamin A, dan flavonoid seperti beta karoten, alfa-karoten, dan banyak lagi.
Tips Menanam Cabai Rawit Ungu
Bagi pecinta tanaman hidroponik dan budidaya tanaman, cabai ungu cukup familiar, namun bagi konsumen umum, pengetahuan tentang tanaman ini masih terbatas. Berikut ini adalah sejumlah tips menanam cabai rawit ungu, seperti dilansir dari Click and Grow.
- Cabai tumbuh baik pada suhu antara 20 - 35 °C / 68 - 95 °F.
- Penting untuk mereduksi jumlah tanaman cabai menjadi satu per polong untuk memberikan cukup ruang dan makanan bagi pertumbuhan tanaman.
- Jangan memangkas tanaman cabai karena ini akan membentuk bunga di ujung tanaman.
- Setelah berbunga, bunga cabai perlu diserbuki untuk membantu proses penyerbukan dengan cara menggoyangkan tanaman atau menggunakan kuas bersih untuk memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya.
- Cabai membutuhkan waktu 100 hingga 120 hari sejak penanaman polong untuk matang sepenuhnya.
- Cabai ungu matang dari warna ungu menjadi merah dan dapat dimakan saat masih hijau.
- Setelah buah matang, tanaman cabai akan mulai menurun dan pohon cabai akan berhenti menghasilkan cabai kecil.
- Jika Anda menyukai tanaman cabai Anda setelah memanen buahnya, Anda dapat memotong dan memindahkan tanaman ke pot yang lebih besar untuk membuat bonsai cabai.
- Harap diingat bahwa daun dan biji cabai juga dapat menyebabkan sensasi panas, jadi pastikan untuk mencuci tangan setelah menyentuh tanaman cabai dan hindari menggaruk mata atau bagian tubuh sensitif lainnya setelah berurusan dengan tanaman cabai.
Pilihan Editor: Cara Menanam Cabai yang Benar