Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

Kualitas udara Jakarta buruk. Dokter anak menyarankan orang tua memberi banyak buah kaya air pada anak di perkotaan dengan polusi udara tinggi.

26 Juni 2024 | 22.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara Jakarta sempat menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk dengan angka 156 menurut IQ Air yang masuk ke kategori tidak sehat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua memberi banyak buah kaya air pada anak di perkotaan dengan polusi udara tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Makanan yang direkomendasikan adalah yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, terutama pertahanan tubuh, mukosa atau saluran lendir yang ada di saluran pernapasan, karena yang paling berhubungan dengan polusi udara adalah saluran lendir pada saluran pernapasan itu,” kata spesialis penyakit tropik anak dari IDAI, Ari Prayitno, Rabu, 26 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat IDAI itu mengatakan buah yang mengandung banyak air seperti semangka dan jeruk sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak saat polusi udara Jakarta tinggi belakangan ini. Selain itu, buah-buahan tersebut juga dapat membantu selaput lendir pada anak bekerja lebih optimal.

“Kalau bisa jangan dikasih yang berbentuk obat tapi makanan dan minuman yang baik,” ujarnya.

Minum banyak air putih
Polusi menyebabkan udara di Jakarta cukup kering sehingga Ari juga merekomendasikan anak diberi banyak air putih yang segar agar tidak mengalami dehidrasi atau gangguan kesehatan lain. Karena polusi udara bertepatan dengan masa anak libur sekolah, orang tua diimbau untuk lebih cermat soal waktu di mana polusi menjadi semakin tinggi. Misalnya, ketika siang hari saat pabrik di Jakarta dan sekitarnya sedang beraktivitas atau lalu lalang kendaraan bermotor yang ramai dan menghasilkan gas beracun.

“Anak itu harus dipaparkan dengan udara bersih semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan. Kita tahu tingkat polusi dan tingkat kesehatan yang ada sepanjang hari pun berbeda, pagi sampai malam itu berbeda,” ucap Ari.

Jika keluarga memiliki kesempatan untuk singgah ke tempat lain, disarankan agar anak dibawa ke tempat yang banyak memiliki tanaman atau pepohonan rindang untuk meminimalkan masuknya partikel-partikel berbahaya akibat polusi. Kemudian, akan lebih baik lagi bila anak memakai masker ketika berada di luar ruangan dan membatasi gerak anak di luar ruangan apabila tidak memiliki agenda yang mendesak.

“Terutama yang memiliki anak dengan penyakit penyerta, itu harus lebih hati-hati lagi. Bila perlu gunakan masker. Masker itu walaupun tidak 100 persen menyaring tapi bisa mengurangi tingkat polusi yang terhirup,” ujarnya.

Laman IQ Air yang diperbarui Rabu, 26 Juni 2024, pada pukul 17.00 WIB menyatakan tingkat polusi udara di Jakarta tercatat masuk dalam kategori sedang. IQ Air mencatat indeks polusi udara Jakarta berada pada poin 73 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 21 mikrogram per meter kubik dan angka ini menunjukkan 4,2 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus