Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK remaja, Nuning—sebut saja begitu—kelabakan mengurusi jerawatnya. Berbagai cara perawatan kulit ditempuh: dari kosmetik mahal, facial, hingga obat tradisional. Hasilnya nihil. Perempuan 33 tahun ini nyaris putus asa. Sampai tahun lalu, dokter kulitnya meresepkan salah satu merek pil kontrasepsi. Karyawati sebuah perusahaan swasta di Kebayoran Lama ini sempat kaget. ”Belum menikah kok minum pil KB?” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo