Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain bersenang-senang melepas penat, sejatinya liburan juga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Sambil membenamkan diri dalam keindahan Bali, wisawatan juga memahami teknik pertanian berkelanjutan di AYANA Farm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya teknik berkelanjutan wisatawan juga dapat memahami praktik pertanian yang telah membentuk Bali selama berabad-abad. Budaya agraris dan perjuangan untuk keseimbangan ekologis memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual orang Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini ideal bagi wisatawan yang tertarik belajar tentang kelestarian lingkungan dan etos pertanian Bali. Dengan praktik ramah lingkungan dan cerdas iklim — termasuk kesehatan tanah dan pemeliharaan keanekaragaman hayati, konservasi air, dan optimalisasi sumber daya — bersama dengan metode yang diwariskan dari generasi ke generasi petani Indonesia.
Giordano Faggioli, General Manager AYANA Estate, mengatakan pembukaan AYANA Farm yang ditata ulang sepenuhnya menegaskan kembali komitmen untuk menggunakan praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan di seluruh resor dan hotel, sekaligus menghormati tradisi lokal. “Kami juga dengan bangga mengumumkan bahwa AYANA Farm akan beralih ke 100 persen energi matahari tahun ini,” lanjut Giordano.
AYANA Farm. (dok. AYANA)
Program pertanian berkelanjutan
Beragam program dibuat sesuai dengan minat para wisatawan. .Misalnya untuk mempelajari tentang prinsip-prinsip keberlanjutan pertanian dan metode tradisional yang digunakan untuk menanam beragam sayuran, buah-buahan, herbal, bunga yang dapat
dimakan, dan tanaman obat, dapat menikmati AYANA Farm
Walk, yang diadakan setiap hari Senin. Kamis dan Sabtu dari jam 9 pagi sampai 9.45 pagi.
Dala program Rediscover Agriculture at AYANA Farm, wisawatan dapat menjelajahi praktik pertanian berkelanjutan, berpartisipasi dalam kegiatan seperti menanam dan memanen, danbelaj ar tentang Apotek Hidup, yang menyoroti pengetahuan pengobatan tradisional Bali dan Indonesia.
Di akhir kunjungan — yang berlangsung setiap Selasa, Jumat, dan Minggu mulai
pukul 08.30 hingga 10.00 — para peserta diajak membuat teh herbal mereka sendiri
menggunakan bunga dan rempah organik AYANA Farm yang dapat dimakan.
Selain itu, bagi yang penasaran dengan seni kuno jamu tradisional Indonesia bisa mengikuti lokakarya The Art of Djamoe by Jamu Bar. Dipimpin oleh ahli pembuat jamu yang dilakukan setiap Selasa dan Kamis mulai pukul 15.30 hingga 17.30.
Program yang tak kalah menairknya Farm-to-Bar Workshop setiap hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 16.00 hingga 18.00, di mana peserta akan membuat koktail dan mocktail menggunakan bunga, herba, dan rempah-rempah yang baru dipanen dari AYANA Farm.
Terakhir, bagi mereka yang lebih ingin bersantai menikmati suasana perkebunan dapat ikut
pada program Afternoon Tea at AYANA Farm, yang berlangsung setiap Senin, Rabu, dan
Minggu, mulai pukul 15.00 hingga 17.00. Turis dapat menikmati makanan ringan dan
jajanan dari hasil panen pertanian yang luar biasa dan menikmati keajaiban tanah subur Bali.