Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manggis atau garcinia mangostana merupakan buah tropis dengan rasa asam yang sedikit manis. Buah ini berasal dari Asia Tenggara dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah ini memiliki warna kulit luar ungu dan daging bagian dalam berwarna putih cerah. Selain itu, manggis juga memiliki kandungan nutrisi dan senyawa lain yang baik bagi kesehatan tubuh, terutama penderita diabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengacu Healthline, manggis juga memiliki serat sebagai nutrisi yang dapat membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan kontrol diabetes. Kombinasi xanthone dan kandungan serat dalam manggis ini dapat membantu menyeimbangkan gula darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian menemukan manggis mengandung senyawa xanthone sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah. Selain itu, sebuah studi yang dilakukan selama 26 minggu kepada wanita obesitas yang menerima 400 miligram ekstrak manggis tambahan setiap hari memiliki pengurangan resistensi insulin signifikan. Pengurangan insulin ini dapat mengatasi diabetes bagi seseorang yang mengalami obesitas.
Berdasarkan temuan dalam laman umm.ac.id, kulit bagian dalam manggis dapat mempertahankan insulin pada tubuh. Peran insulin ini dapat membantu tubuh mengontrol kadar gula dalam darah dan mengelola glukosa sebagai sumber energi melalui sel otot, lemak, dan hati.
“Masih sedikit masyarakat yang mengetahui kulit manggis memiliki efek hipoglikemik karena memiliki senyawa yang dapat digunakan sebagai anti-diabetes, yaitu senyawa golongan xanthone yang dapat menstimulasi sekresi dan mempertahankan sejumlah sel insulin. Kulit manggis mengandung xanthone sebanyak 107,76 miligram dan xanthone tidak ditemukan pada buah-buahan lain”, kata ketua tim pengembangan snack bar Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Maharani Dewi Wulan Suryaningsih, pada 8 Agustus 2023.
Berdasarkan penelitian Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta dalam itspku.ac.id, dua perempuan yang terdiagnosis diabetes melitus kurang dari 1 tahun akibat faktor genetik mengalami penurunan kadar gula darah setelah mengonsumi air rebusan kulit manggis selama 6 hari. Mereka setelah mengonsumsi air kulit manggis memiliki kadar gula darah 194 miligram per desiliter yang sebelumnya 258 miligram per desiliter dan 190 miligram per desiliter sebelumnya 245 miligram per desiliter.
Manggis juga diklaim berpotensi membantu penurunan berat badan yang menjadi pemicu diabetes. Sebuah penelitian menemukan bahwa tikus yang menjalani diet tinggi lemak menerima dosis tambahan manggis mengalami kenaikan berat badan jauh lebih sedikit.
Selain itu, dalam penelitian kecil selama 8 minggu, orang yang menambah diet mereka dengan 90, 180, atau 270 mililiter jus manggis dua kali sehari memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah. Tidak hanya itu, para ahli berteori bahwa efek anti-inflamasi manggis berperan meningkatkan metabolisme lemak dan mencegah penambahan berat badan.
Penurunan berat badan dapat mencegah seseorang mengalami diabetes. Namun, penelitian tambahan tentang manggis dan obesitas masih terbatas sehingga butuh studi lebih lanjut. Bahkan, penelitian terkait manggis yang dapat mengontrol kadar gula darah juga perlu dilakukan lebih lanjut.
Pilihan Editor: Mengapa Manggis Antioksidan yang Mampu Tingkatkan Sistem Imun?