Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Depresi Pasca Melahirkan dan Gejalanya

Sebagian besar ibu baru mengalami "baby blues" pasca melahirkan, yang mencakup perubahan suasana hati, menangis, kecemasan, dan kesulitan tidur.

1 Januari 2024 | 23.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelahiran bayi dapat memicu berbagai emosi kuat, mulai dari kebahagiaan hingga kecemasan. Sebagian besar ibu baru mengalami "baby blues" setelah pasca melahirkan, yang mencakup perubahan suasana hati, menangis, kecemasan, dan kesulitan tidur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baby blues biasanya muncul dalam 2-3 hari pertama dan berlangsung hingga dua minggu. Namun, ada juga depresi pascapersalinan yang lebih serius dan berkelanjutan, dikenal sebagai depresi pascapersalinan atau depresi peripartum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Cleveland Clinic, depresi pascapersalinan (PPD) terjadi setelah melahirkan dan tidak hanya memengaruhi ibu, tapi juga pengganti dan orang tua angkat. Perubahan hormonal, fisik, emosional, keuangan, dan sosial setelah memiliki bayi dapat menyebabkan gejala depresi. 

Depresi pascapersalinan adalah hal yang umum. Sebanyak 75 persen orang mengalami baby blues setelah melahirkan. Hingga 15 persen dari orang-orang ini akan mengalami depresi pascapersalinan. Sementara itu, satu dari 1.000 orang mengalami psikosis pascapersalinan.

Tak hanya ibu, depresi pascapersalinan juga dapat memengaruhi bayi. Penelitian menunjukkan bahwa depresi pascapersalinan dapat memengaruhi bayi dengan cara berikut:

- Ibu mengalami kesulitan menjalin ikatan dengan bayi
- Anak dapat memiliki masalah perilaku atau belajar
- Anak dapat memiliki masalah makan dan tidur
- Anak Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengalami obesitas atau gangguan perkembangan.
- Ibu akan mengabaikan perawatan anak atau tidak mengenali ketika mereka sakit.
- Anak dapat memiliki gangguan keterampilan sosial.

Dilansir dari Healthline, gejala depresi pascapersalinan bisa parah dan mengganggu kemampuan untuk berfungsi. Gejala ini juga dapat bervariasi dari orang ke orang dan bahkan dari hari ke hari. Berikut beberapa gejala depresi pascapersalinan:

- Merasa sedih atau banyak menangis
- Merasa kewalahan
- Memiliki pikiran untuk menyakiti bayi atau diri sendiri
- Tidak tertarik pada bayi
- Tidak memiliki energi atau motivasi
- Merasa tidak berharga, bersalah, atau seperti Anda adalah orang tua yang buruk
- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Perubahan dalam hubungan dengan makanan
- Merasa cemas
- Mengalami sakit kepala kronis, nyeri, atau masalah perut

Pilihan editor: 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus