Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Vertigo merupakan kondisi ketika tubuh mengalami sensasi berputar dan penglihatan terasa kabur.
Melansir dari healthline.com, vertigo memiliki dua jenis, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Vertigo perifer disebabkan oleh masalah di area telinga bagian dalam atau saraf vestibular. Bagian ini menghubungan telinga bagian dalam dan otak. Vertigo perifer merupakan jenis vertigo yang paling umum.
Sementara itu, vertigo sentral adalah gangguan yang terjadi di otak, terutama di bagian otak yang disebut serebelum. Vertigo jenis ini berupa stroke, migrain, tumor otak, infeksi, dan cedera otak traumatis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat terjadi, vertigo memiliki beragam gejala. Gejala yang paling umum dari vertigo adalah perasaan atau sensasi tubuh merasa berputar atau bergerak. Hal ini dipicu karena adanya gerakan kepala yang cepat, contohnya pukulan kepala.
Gejala lain yang timbul dari vertigo adalah migrain yang berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam. Gejala-gejala lain yang timbul seperti pusing, gangguan pendengaran di satu telinga, berdenging pada telinga, serta mual dan muntah.
Orang juga bisa mengalami vertigo selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Vertigo merupakan gejala dari berbagai kondisi. Namun, vertigo juga bisa terjadi dalam gabungan beberapa hal dengan gejala lain seperti:
- Mual dan muntah
- Persoalan keseimbangan
- Tinnitus
- Sakit kepala
- Mabuk
- Telinga terasa penuh
- Nystagmus, keadaan di mana mata bergerak tidak terkendali dari sisi ke sisi
Vertigo dapat berlangsung sebelum sakit kepala timbul, selama sakit kepala, atau saat bebas dari sakit kepala.
M. IHSAN NURHIDAYAH
Baca juga : Pertolongan Pertama Saat Terkena Vertigo, Apa yang Sebaiknya Dikonsumsi?