Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Prosopagnosia: Ketidakmampuan Mengenali Wajah

Prosopagnosia adalah kebutaan wajah, suatu kondisi di mana otak tidak dapat mengenali wajah atau ekspresi wajah meskipun punya alat-alat.

19 Juli 2022 | 00.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahukah Anda apa itu prosopagnosia? Berikut ini penjelasan mengenai apa itu prosopagnosia dan penyebabnya. 

Melansir dari my.clevelandclinic, prosopagnosia atau kebutaan wajah merupakan suatu kondisi di mana otak tidak dapat mengenali wajah atau ekspresi wajah meskipun punya alat-alat. 

Dari Bahasa Yunani

Proposagnosia berasal dari bahasa Yunani yakni prosopon yang artinya wajah, dan agnosia.

-Prosopagnosia berasal dari Yunani yakni prosopon yang artinya wajah, dan agnoisa yang artinya dalam istilah medis untuk kurangnya pengenalan.

Kondisi ini sebuah perguiatansebut prosopagnosics. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seseorang yang mengalaami kondisi tersebut akan sulit mengenali wajah rekan kerja, teman, atau bahkan orang yang dicintai. 

  • Penyebab Prosopagnosia

Berdasarkan National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), prosopagnosia diduga akibat kelainan, kerusakan, atau gangguan pada fusiform gyrus kanan, lipatan di otak yang muncul untuk mengoordinasikan sistem saraf yang mengontrol persepsi wajah dan memori. Prosopagnosia dapat terjadi akibat stroke, cedera otak traumatis, atau penyakit neurodegeneratif tertentu. 

Mengutip dari baptisthealth.com, yang menjadi penyebab kebutaan wajah terletak pada kerusakan atau masalah perkembangan pada bagian otak yang disebut fusiform gyrus.

Pemindaian pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) telah menghubungkan fusiform gyrus dengan pengenalan wajah manusia lebih kuat daripada daerah lain di otak yang terlibat dalam kognisi visual. Inilah sebabnya mengapa prosopagnosia sering mengakibatkan kesulitan psikologis bagi orang yang mengalaminya.   

Ada juga prosopagnosia versi kongenital yang cenderung diturunkan dalam keluarga, dan membuatnya menjadi faktor risiko potensial. Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa mutasi DNA yang lebih umum pada orang dengan prosopagnosia bawaan. Para ahli pertama kali menduga kondisi ini memiliki hubungan genetik karena cenderung diturunkan dalam keluarga. Tetapi beberapa mutasi tidak diwariskan.  

Prosopagnosia mungkin juga memiliki hubungan dengan kondisi perkembangan lain seperti gangguan spektrum autisme. Orang dengan spektrum autisme mungkin lebih rentan terhadap kebutaan wajah daripada orang yang tidak. Namun, masih perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus