Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenali 5 Jenis Cedera Olahraga

Cedera olahraga kondisi yang dialami ketika aktivitas gerak tak sesuai caranya

4 November 2024 | 15.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cedera olahraga kondisi yang dialami ketika aktivitas gerak tak sesuai caranya. Kondisi ini rentan dialami para atlet. Dikutip dari situs web National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, cedera olahraga terbagi menjadi dua kategori, yakni akut dan kronis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cedera akut adalah kondisi, yang terjadi secara tiba-tiba, seperti ketika jatuh, terkena benturan, atau terkilir. Adapun cedera kronis terjadi akibat dari penggunaan berlebihan di satu bagian tubuh. Cedera kronis bisa terjadi ketika seseorang mengangkat beban berulang dan berkembang secara bertahap seiring waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jenis Cedera Olahraga

1. Cedera Tulang

Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, fraktur kondisi cedera yang bisa terjadi ketika kekuatan tiba-tiba membebani tulang. Kondisi lainnya, robek tulang rawan. Tulang rawan adalah peredam kejut yang kuat tetapi lentur menutupi dan melindungi ujung-ujung beberapa tulang. Cedera tulang rawan dapat terjadi di persendian seperti lutut dan bahu.

2. Dislokasi

Dislokasi termasuk kategori cedera akut. Dislokasi terjadi ketika ujung tulang bergeser dari posisi normalnya di dalam sendi. Misalnya, jika bahu terlepas dari soketnya.

3. Tendinitis

Cedera ini bisa terjadi di bagian lutut. Tendinitis terjadi ketika jaringan yang menghubungkan otot ke tulang atau tendon menjadi bengkak dan meradang. Penyebabnya, karena gerak yang berulang, misalnya lutut orang yang sering beraktivitas melompat (tendinitis patella).

4. Keseleo

Cedera yang ini terjadi saat ligamen terlalu meregang, bahkan robek. Ligamen yang menghubungkan tulang dan menstabilkan sendi. Cedera ini bisa ringan atau parah, dan biasanya terjadi di pergelangan kaki, lutut, dan tangan.

5. Ketegangan

Penggunaan otot yang secara berlebihan ketika berolahraga bisa mengakibatkan ketegangan. Cedera ini bisa membuat otot meregang atau robek. Misalnya, ketegangan otot paha belakang, ketegangan otot punggung, dan ketegangan otot perut.

Penyebab Cedera Olahraga

- Kecelakaan, seperti terjatuh.

- Tidak melakukan pemanasan maupun peregangan sebelum mulai berolahraga.

- Kurang perlengkapan keselamatan, terutama olahraga yang menguji adrenalin. Perlengkapan yang dipakai ketika berolahraga rusak atau digunakan secara tidak benar. Hal ini bisa membuat cedera olahraga yang parah.

- Sepatu yang dipakai untuk berolahraga tidak memberikan ruang yang nyaman untuk kaki, misalnya ukuran tak sesuai.

- Mendadak berolahraga secara berlebihan, ketika tubuh belum terlatih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus