Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menggapai Tubuh Impian

Perubahan cara mengkonsumsi makanan bisa jadi cara menurunkan berat badan Anda.

26 November 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak orang berusaha mengurangi lemak di tubuhnya dan tak jarang melakukan berbagai usaha untuk mencapai keinginan itu. Namun sebuah studi baru menunjukkan perubahan sederhana pada waktu sarapan dan makan malam dapat membantu Anda mengurangi lemak dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Studi yang dimuat dalam Journal of Nutritional Sciences itu mencoba menyelidiki dampak perubahan waktu makan terhadap asupan makanan, komposisi tubuh, dan penanda risiko darah untuk diabetes serta penyakit jantung. Penelitian ini dipimpin oleh Jonathan Johnston dari Universitas Surrey, Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Studi dilakukan dengan membagi peserta menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta menunda waktu sarapan pagi selama 90 menit dari biasanya dan mempercepat makan malam 90 menit dari biasanya. Kelompok kedua diminta menyantap makanan seperti biasa.

Peserta tak diminta mengikuti diet ketat alias bisa makan dengan bebas, asalkan berada dalam rentang waktu yang ditentukan itu. Hal ini membantu para peneliti menilai apakah jenis diet seperti ini mudah diikuti dalam kehidupan sehari-hari atau tidak.

Para peneliti menemukan, mereka yang mengubah waktu makan kehilangan rata-rata dua kali lebih banyak lemak tubuh dibanding mereka yang makan seperti biasa. "Pengurangan lemak tubuh mengurangi peluang untuk mengembangkan obesitas dan penyakit terkait, sehingga sangat penting dalam meningkatkan keseluruhan kesehatan," kata Jonathan Johnston.

Meski tidak membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengubah waktu makan akan mengkonsumsi lebih sedikit makanan itu. Hasil ini didukung oleh tanggapan kuesioner bahwa 57 persen dari peserta mencatat pengurangan asupan makanan, baik karena nafsu makan berkurang, penurunan kesempatan makan, maupun pengurangan camilan, terutama di malam hari.

Johnston mengatakan penelitian ini telah memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan kecil pada waktu makan dapat memberikan manfaat bagi tubuh. "Kami perlu memastikan apakah mereka fleksibel dan kondusif untuk kehidupan nyata." Pihaknya akan menggunakan temuan awal ini untuk merancang penelitian lebih besar dan komprehensif. Terutama tentang pemberian makanan yang dibatasi pada waktu-waktu tertentu.

Namun dokter spesialis gizi klinik Samuel Oetoro mengatakan diet untuk pelangsingan tubuh tidak terletak pada mengubah atau mengutak-atik waktu makan, melainkan dengan cara mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi dalam sehari. Jika waktu makan diubah sedemikian rupa namun jumlah kalori yang dikonsumsi masih berlebih, akan tetap sulit bagi seseorang untuk mengurangi berat badan.

Menggapai Tubuh Impian

Perlu diketahui, kebutuhan kalori per hari masing-masing orang berbeda. Misalnya di Amerika Serikat, laki-laki disarankan mengkonsumsi 2.700 kalori per hari dan perempuan 2.200 kalori. Sedangkan di Inggris, pria disarankan mengkonsumsi 2.500 kalori dan wanita 2.000 kalori.

Adapun di Indonesia, jumlah kalori yang diperlukan berkisar 1.425 sampai 2.725 kilokalori per hari. Samuel menjelaskan, kebutuhan kalori berbeda karena perbedaan berat badan, usia, tinggi badan, dan aktivitas yang dilakukan. Semakin muda usia seseorang, lebih banyak asupan kalori yang dibutuhkan per hari.

Salah satu cara mengurangi jumlah kalori adalah mulai memilih bahan makanan yang rendah kalori dan memasak dengan cara tertentu. "Tak digoreng dan bersantan. Kalau daging, pilih yang tidak berlemak," katanya kepada Tempo, pekan lalu.

Selain itu, ia menyarankan agar lebih banyak menyantap sayur dan buah. Alasannya, kalori yang dikandung sedikit namun tetap bisa membuat lambung terisi penuh. Sedangkan jika mengkonsumsi daging, lambung penuh sekaligus mendapat asupan kalori lebih banyak.

Namun, jika seseorang sudah mengurangi jumlah total kalori tapi belum juga turun berat badannya, ia mengungkapkan, hal itu disebabkan metabolisme yang rendah. Akibatnya, pembakaran energi untuk beraktivitas lambat. "Solusinya adalah berolahraga." SCIENCE DAILY


Ukur Kebutuhan Kalori Anda

Indonesia mengenal tabel panduan angka kecukupan gizi, dan di dalamnya termuat anjuran tentang kalori yang dibutuhkan masing-masing kelompok umur.
- Pria berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kilogram dan tinggi 168 sentimeter membutuhkan energi 2.725 kilokalori per hari.
- Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kilogram dan tinggi 159 sentimeter membutuhkan energi 2.250 kilokalori per hari.
- Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun butuh energi sebesar 1.525 kilokalori dan perempuan di usia yang sama butuh energi 1.425 kilokalori per hari.

SUMBER DIOLAH | DIKO OKTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus