Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko.

11 Agustus 2024 | 22.42 WIB

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi demensia. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diadakan oleh Universitas Newcastle di Australia dan dimuat di Journal of the American Geriatrics Society menyebut penderita kecemasan lebih mungkin mengalami demensia ketika menua. Penelitian melibatkan 2.132 orang berusia 60-81 tahun dengan kadar kecemasan diukur melalui skala tekanan Kessler, yakni 10 pertanyaan analisis yang mengukur kecemasan dan depresi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hasil penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko terkena demensia dibanding yang tidak cemas. Meski kecemasan adalah reaksi normal dari situasi yang bikin stres, kecemasan yang dialami tetap saja problematik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kaitannya adalah penyakit kardiovaskular dan kerusakan sel otak. Kedua masalah ini bisa menambah risiko serangan demensia.

"Saya pernah memberi tahu mahasiswa saya di Tulane selama bertahun-tahun, jika masalah buruk buat jantung maka buruk pula buat otak," kata d Dr. Gregory Bix, direktur Clinical Neuroscience Research Center di Universitas Tulane di New Orleans, Amerika Serikat, yang tak terlibat penelitian. 

Contohnya ketika tekanan darah tak terkontrol dan terus naik maka otak pun rusak dan memicu penurunan kognitif dan demensia. "Kesehatan mental dan fisik mempengaruhi jantung dan kemudian mempengaruhi otak," tambah Bix kepada HuffPost.

Masalah umum di dunia
Hanya saja penelitian ini punya kelemahan, yakni waktu evaluasi yang hanya empat minggu. Para peserta bisa saja sudah mengalami demensia sebelum empat periode tersebut atau sesudah menjalanu tes. 

Kecemasan dan demensia sendiri adalah masalah umum di dunia dan diperkirakan dialami 301 juta orang mengalami kecemasan dan 55 juta menderita demensia. Angka itu diperkirakan akan terus naik di masa datang. Membatasi kecemasan dan dampaknya, seperti tekanan darah tinggi, sangat penting untuk mengurangi risiko terkena demensia.

Namun Bix mengingatkan faktor keturunan juga berpengaruh. Contohnya bila ada keluarga dekat yang menderita penyakit Alzheimer atau demensia, risiko Anda untuk mengalaminya pun lebih tinggi. Deteksi dini perubahan daya ingat akan membantu dokter memperlambat perkembangannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus