Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pentingnya Peran Bidan Untuk Ikut Atasi Stunting

Untuk mengatasi stunting, penting sekali kolaborasi dengan semua pihak. Salah satu komunitas yang bisa bantu atasi stunting adalah bidan.

2 Juli 2023 | 01.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan  dan  Keluarga  Berencana Nasional (BKKBN) mengajak berbagai pihak untuk ikut membantu mengatasi stunting. Harapannya kolaborasi antar pihak bisa mengejar target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024. “Hal  ini  adalah  kerja  keras  kita  semua,  kolaborasi  yang  baik  antara  pemerintah,  pihak  swasta, termasuk  para  bidan,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BKKBN, bekerja sama dengan Dexa Medica dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar acara bertajuk Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kota Palembang pada 27 Juni 2023. Hadir dalam kegiatan itu, ratusan bidan dari Ikatan Bidan indonesia di Provinsi Sumatera Selatan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasto Wardoyo menyampaikan Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi terbaik secara nasional dalam menurunkan stunting. Pencapaian ini merupakan kerja keras para bidan, pemerintah daerah,   dukungan dari Dexa Group yang secara berkelanjutan mengedukasi   bidan di seluruh Indonesia. 

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan  bahwa angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan  yang sebelumnya  24,8 persen  pada  tahun  2021  dapat  diturunkan  sebesar  6,2 persen menjadi 18,6 persen  pada 2022. Pencapaian ini didorong oleh berbagai faktor, seperti kolaborasi lintas sektoral, sanitasi yang baik, pola hidup yang baik dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). “Penanganan   stunting   itu   tidak   hanya   tanggung   jawab   satu  instansi,  semua  punya  peran  dan tanggung  jawab  termasuk  perusahaan  farmasi  seperti  Dexa  Group.  Kepedulian  ini  harusnya  kita dengungkan agar semua pihak ikut, Indonesia mudah-mudahan bisa masuk ke target WHO di bawah 20 persen dan Bapak Presiden sudah perintahkan target di 14 persen. Program edukasi ini sangat penting untuk bidan  yang  merupakan  garda  terdepan  dalam  pelayanan  ibu  hamil  dan  anak,” kata Herman Deru.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Nuswil Bernolian menerangkan  stunting  disebabkan  oleh  faktor  multidimensi  intervensi pada  1.000  Hari  Pertama  Kehidupan  (HPK).  “Ada  beberapa  faktor  penyebab  stunting, di antaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ante natal care dan post natal, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi,” katanya. 

Corporate   Affairs   Director   Dexa   Group  Tarcisius Tanto Randy mengatakan timnya mencoba ikut membantu  mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) , dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kota Palembang dan sekitarnya. “Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama   Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti   di   Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, dan saat ini di Palembang melalui program corporate sosial inisiatif Dharma Dexa,” kata Tarcisius.

Gunawan Lukman menambahkan, sesuai dengan core purpose Dexa Group “Expertise for the Promotion  of  Health”  Dexa  Group  ingin  terus  berkontribusi  di  sektor  kesehatan,  khususnya  yang menjadi program strategis pemerintah seperti angka penurunan stunting.

Head  of  Corporate  Communications Sonny Himawan Sonny  Himawan  menegaskan  bahwa  target  penurunan  stunting  merupakan  implementasi salah  satu  core  value  perusahaan.  Menurutnya salah satu peran yang penting dalam mengatasi stunting adalah peran bidan. Karena itu, bekerja sama dengan BKKBN, timnya sudah berhasil mengedukasi pencegahan stunting 5 ribu bidan di 6 wilayah sejak 2022. 

Sebagai  perusahaan  di  sektor  kesehatan,  Dexa  Group  juga  beperan  menciptakan  inovasi  produk farmasi  yang  mendukung  upaya  intervensi  stunting,  salah  satunya  melalui  produk  HerbaAsimor. Produk  ini  dikembangkan  dari  kekayaan  alam  Indonesia  yang  berperan  membantu  meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. “HerbaAsimor  dari  ekstrak  daun  katuk,  daun  torbangun,  dan  fraksi  aktif  ikan  gabus  membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh  PT  Dexa  Medica,  sebanyak  8  dari  10  ibu  menyusui  merasakan  manfaat  HerbaAsimor,”  kata Sales and Marketing Director Consumer Health  PT  Dexa  Medica Maret  Yudianto.

Hal lain yang dilakukan untuk untuk membantu mengatasi stunting adalah adanya aplikasi  Teman  Bumil  dengan  sekitar  3,7  juta pengguna di Indonesia   sejak    2017.   “Aplikasi   ini   memfasilitasi   para   bidan   agar   mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” kata Chief Operations Officer Ruth Retno Dewi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus