Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak berbagai pihak untuk ikut membantu mengatasi stunting. Harapannya kolaborasi antar pihak bisa mengejar target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024. “Hal ini adalah kerja keras kita semua, kolaborasi yang baik antara pemerintah, pihak swasta, termasuk para bidan,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BKKBN, bekerja sama dengan Dexa Medica dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar acara bertajuk Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kota Palembang pada 27 Juni 2023. Hadir dalam kegiatan itu, ratusan bidan dari Ikatan Bidan indonesia di Provinsi Sumatera Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasto Wardoyo menyampaikan Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi terbaik secara nasional dalam menurunkan stunting. Pencapaian ini merupakan kerja keras para bidan, pemerintah daerah, dukungan dari Dexa Group yang secara berkelanjutan mengedukasi bidan di seluruh Indonesia.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan bahwa angka stunting di Provinsi Sumatera Selatan yang sebelumnya 24,8 persen pada tahun 2021 dapat diturunkan sebesar 6,2 persen menjadi 18,6 persen pada 2022. Pencapaian ini didorong oleh berbagai faktor, seperti kolaborasi lintas sektoral, sanitasi yang baik, pola hidup yang baik dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). “Penanganan stunting itu tidak hanya tanggung jawab satu instansi, semua punya peran dan tanggung jawab termasuk perusahaan farmasi seperti Dexa Group. Kepedulian ini harusnya kita dengungkan agar semua pihak ikut, Indonesia mudah-mudahan bisa masuk ke target WHO di bawah 20 persen dan Bapak Presiden sudah perintahkan target di 14 persen. Program edukasi ini sangat penting untuk bidan yang merupakan garda terdepan dalam pelayanan ibu hamil dan anak,” kata Herman Deru.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Nuswil Bernolian menerangkan stunting disebabkan oleh faktor multidimensi intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Ada beberapa faktor penyebab stunting, di antaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ante natal care dan post natal, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi,” katanya.
Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan timnya mencoba ikut membantu mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) , dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kota Palembang dan sekitarnya. “Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti di Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, dan saat ini di Palembang melalui program corporate sosial inisiatif Dharma Dexa,” kata Tarcisius.
Gunawan Lukman menambahkan, sesuai dengan core purpose Dexa Group “Expertise for the Promotion of Health” Dexa Group ingin terus berkontribusi di sektor kesehatan, khususnya yang menjadi program strategis pemerintah seperti angka penurunan stunting.
Head of Corporate Communications Sonny Himawan Sonny Himawan menegaskan bahwa target penurunan stunting merupakan implementasi salah satu core value perusahaan. Menurutnya salah satu peran yang penting dalam mengatasi stunting adalah peran bidan. Karena itu, bekerja sama dengan BKKBN, timnya sudah berhasil mengedukasi pencegahan stunting 5 ribu bidan di 6 wilayah sejak 2022.
Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga beperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya melalui produk HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. “HerbaAsimor dari ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan fraksi aktif ikan gabus membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor,” kata Sales and Marketing Director Consumer Health PT Dexa Medica Maret Yudianto.
Hal lain yang dilakukan untuk untuk membantu mengatasi stunting adalah adanya aplikasi Teman Bumil dengan sekitar 3,7 juta pengguna di Indonesia sejak 2017. “Aplikasi ini memfasilitasi para bidan agar mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” kata Chief Operations Officer Ruth Retno Dewi.
Pilihan Editor: Cara Ukur Tumbuh Kembang Anak untuk Cegah Stunting