Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penyebab dan Cara Mencegah Flu Singapura

Beberapa pasien flu Singapura bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.

9 April 2024 | 04.35 WIB

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Perbesar
Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) umumnya menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penderita HFMD dapat menyebarkan virus HFMD melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya. Penyebaran ini mudah terjadi jika terdapat kontak erat dengan penderita (berbicara, memeluk, mencium), melalui udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab paling umum dari penyakit HFMD adalah infeksi dari coxsackievirus 16. Coxsackievirus ini termasuk dalam kelompok virus yang disebut enterovirus nonpolio. Jenis enterovirus lainnya juga dapat menyebabkan penyakit HFMD.

Penyakit HFMD paling sering terjadi pada anak-anak dalam penitipan anak. Itu karena anak kecil perlu sering mengganti popok dan membantu menggunakan toilet. Mereka juga cenderung memasukkan tangan ke dalam mulut.

Anak-anak paling menular selama minggu pertama menderita penyakit ini. Tetapi virus dapat tetap berada di dalam tubuh selama berminggu-minggu setelah gejalanya hilang. Itu berarti anak masih bisa menginfeksi orang lain.

Beberapa orang, terutama orang dewasa, dapat menularkan virus tanpa menunjukkan gejala penyakit apa pun. Wabah penyakit ini lebih sering terjadi di musim panas dan awal musim gugur. Di iklim tropis, wabah terjadi selama musim hujan.

Dilansir dari Web MD, meski telah diobati, virus dapat bertahan di tubuh penderitanya selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan menyebar melalui ludah atau kotoran mereka. Karena itu, sebaiknya lakukan langkah pencegahan agar anak terhindar dari HFMD:

- Cuci tangan dengan hati-hati, terutama setelah mengganti popok atau menyeka hidung anak. Bantu anak-anak menjaga tangan mereka tetap bersih.
- Ajari anak-anak untuk menutup mulut dan hidung mereka ketika mereka bersin atau batuk. Tisu adalah yang terbaik, tetapi lengan baju mereka juga bisa digunakan.
- Bersihkan dan desinfeksi permukaan dan barang-barang bersama seperti mainan dan gagang pintu.
- Jangan memeluk atau mencium seseorang yang memiliki penyakit tangan, kaki, dan mulut. Jangan berbagi cangkir atau peralatan dengan mereka.
- Jangan kirim anak ke sekolah atau penitipan anak sampai gejalanya hilang. Periksa dengan dokter jika anak belum sembuh total.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus