Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pertolongan Pertama Korban Kekerasan Seksual

Peristiwa kekerasan seksual semakin terdengar di masyarakat. Simak tips pertolongan pertama menghadapu korban kekerasan seksual.

21 Januari 2023 | 10.31 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Isu kekerasan seksual semakin terdengar di kalangan masyarakat. Para korban kekerasan seksual bisa dari berbagai kalangan usia. Kejadian mengerikan itu pun sempat dilakukan di beberapa tempat umum, salah satunya sekolah. Apa sebenarnya yang bisa dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama bagi korban kekerasan seksual?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Psikolog menyarankan agar korban kekerasan seksual menceritakan apa yang terjadi pada orang yang tepat. Bagi korban, penting juga untuk diingat bahwa korban tidak menyalahkan diri sendiri dan berusaha memendam peristiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Banyak korban merasa malu atau takut disalahkan lalu memendam peristiwa yang menimpanya dan pada akhirnya jadi masalah yang berkepanjangan. Jadi memang harus share dan cari pertolongan, juga penting sekali untuk tidak menyalahkan diri sendiri," kata psikolog klinis Tara Adhisti de Thouars di Jakarta, Jumat 20 Januari 2023.

Menurut Tara, tidak ada seorang pun yang menghendaki adanya peristiwa kekerasan seksual. Meski demikian, masih ada orang-orang yang beranggapan seharusnya korban kekerasan seksual bisa berpikir untuk melakukan sesuatu kala peristiwa tersebut terjadi, salah satunya dengan cara melawan atau memberontak.

Tetapi menurut Tara, seringkali peristiwa kekerasan seksual membuat kondisi si korban terlalu shock, freezing, sehingga tidak mampu berbuat apa-apa. Karena itu penting bagi korban peristiwa itu untuk tidak menyalahkan diri sendiri-pun bagi orang-orang sekitarnya untuk tidak menyalahkan korban.

"Banyak terjadi ketika korban menceritakan masalahnya, namun justru sang korban yang dipersalahkan. Misalnya mempertanyakan mengapa diam saja, tidak melawan atau berusaha berontak," kata Tara.

Padahal menurut Tara, yang dibutuhkan korban saat itu adalah dipahami, dimengerti dan tidak dipersalahkan yang bisa mengganggu mentalnya menjadi lebih buruk lagi.

Tara mengingatkan orang-orang terdekat korban kekerasan seksual untuk menjadi pendamping yang tepat dan ikut membantu mencari pertolongan bila ternyata peristiwa tersebut mengganggu kondisi fisik dan mental. "Agar dampak negatifnya tidak berkepanjangan," kata Tara memungkasi.

Baca: Komnas Perempuan Sayangkan Kasus Pemerkosaan di Brebes Berakhir Damai

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus