Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kandungan dan kebidanan William Timotius Wahono meminta laki-laki tidak memakai celana ketat ketika cuaca panas sangat terik untuk menjaga kualitas sperma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau cuaca buruk yang panas sekali bisa menyebabkan gangguan pada testis, bisa memicu gangguan dari pembentukan sperma," katanya, Senin, 15 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Celana yang longgar dapat membantu memudahkan sirkulasi udara, khususnya ketika cuaca sangat panas. "Untuk mengurangi (risiko gangguan pembentukan sperma) harus pakai celana yang longgar supaya tidak terlalu panas," kata dokter di Klinik Kesehatan Happy Baby Inc di Jakarta Barat itu.
Waspadai keputihan
Sementara itu pada perempuan, cuaca panas sangat terik bisa berdampak pada daerah kewanitaan, membuatnya lebih lembap dan menyebabkan mudahnya terjadi keputihan abnormal. Karena itu, dia menganjurkan wanita untuk sering mengganti celana dalam saat organ intim lembap.
"Jadi biasanya ada yang malah pembalut, pantyliner sepanjang hari dan itu malah membuat tambah lembap dan bisa memicu terjadinya keputihan yang abnormal," katanya.
Ia menambahkan cuaca ekstrem sebenarnya tidak mempengaruhi siklus menstruasi. Anjuran untuk mengganti celana dalam dibanding mengandalkan pantyliner juga dikatakan pendiri Perempuan Sadar Vagina (PSV) Indonesia, dr. Inge Satyo Ariyanto.
"Pakai celana dalam dari bahan katun dan pastikan memakainya dalam keadaan kering dan tidak ketat," pesannya.