Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di media sosial seperti TikTok, X, dan Instagram diramaikan dengan perbincangan tentang "marriage is scary" atau pernikahan itu menakutkan. Salah satu faktor yang sering menjadi sorotan adalah isu perselingkuhan dalam pernikahan. Banyak warganet yang memberikan komentar dan sumbang saran terkait masalah ini, salah satunya adalah konsep open marriage atau pernikahan terbuka. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan open marriage?
Dilansir dari Verywell Mind, open marriage adalah salah satu bentuk nonmonogami etis atau Ethical Non-Monogamy (ENM). Tidak seperti poliamori, perilaku memiliki pasangan tambahan dalam suatu hubungan, pernikahan terbuka biasanya hanya berfokus pada hubungan seksual di luar pernikahan utama.
Dalam pernikahan terbuka, kedua belah pihak sepakat untuk memiliki pasangan seksual atau hubungan romantis lain di luar pasangan sah mereka, dengan syarat semua pihak yang terlibat mengetahui dan menyetujui hal tersebut. Jika kesepakatan dan persetujuan tidak ada, maka hubungan tersebut dianggap sebagai perselingkuhan.
Bagi para pelakunya, hubungan terbuka bukanlah perselingkuhan. Jika seseorang mengklaim berada dalam hubungan terbuka namun pasangannya tidak menyadari atau belum memberikan persetujuan secara lengkap dan tegas, baru disebut perselingkuhan.
Dinukil dari laman dictionary.com, istilah open marriage dan open relationship pertama kali dikenal melalui buku Open Marriage karya George dan Nena O'Neill yang diterbitkan pada tahun 1972. Sebelum buku ini muncul, istilah tersebut sudah ada dalam bahasa Inggris, namun dengan makna yang berbeda. Arti asli dari hubungan terbuka adalah jenis hubungan di mana komunikasi terbuka dan sedikit rahasia antara pihak-pihak yang terlibat, seperti antara anak dan orang tua yang memiliki hubungan jujur dan terbuka.
Seiring waktu, makna hubungan terbuka berkembang menjadi istilah yang terkait dengan hubungan non-monogami, di mana pasangan sepakat untuk membuka pernikahan mereka untuk melibatkan orang lain secara seksual atau emosional.
Meskipun konsep ini masih dianggap tabu di beberapa negara, di Amerika Serikat, open marriage semakin diterima sebagai sesuatu yang biasa. Berdasarkan data, sekitar 4 hingga 9 persen pasangan di Amerika Serikat menjalani open marriage.
Dilansir dari Verywellmind, ada banyak alasan mengapa pasangan memutuskan untuk membuka pernikahan mereka, dan ini dapat diterima dan jika dilakukan dengan kesepakatan bersama. Namun, penting untuk diingat bahwa dalam pernikahan terbuka atau hubungan terbuka lainnya, prioritas utama harus tetap diberikan pada hubungan utama antara pasangan yang menikah.
Pakar hubungan, seperti yang dikutip dari laman oprahmag.com, menyatakan bahwa perbedaan utama antara pernikahan terbuka dan hubungan terbuka adalah bahwa pernikahan terbuka dilakukan dengan sumpah dan akad nikah. Namun, kedua istilah ini sering kali dipahami sebagai bagian dari spektrum nonmonogami konsensual, di mana pasangan memiliki fleksibilitas untuk mendefinisikan batasan dan aturan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pada akhirnya, pernikahan terbuka adalah bentuk hubungan yang sangat personal dan bergantung pada kesepakatan antara pasangan. Meskipun mungkin berbeda dari poliamori, yang sering kali melibatkan hubungan romantis dengan beberapa pasangan, pernikahan terbuka lebih berfokus pada mempertahankan komitmen utama sambil tetap mengeksplorasi hubungan di luar pernikahan.
KARUNIA PUTRI | VERYWELL MIND | DICTIONARY | OPRAHMAG
Pilihan Editor: Mekanisme Pembatalan Pernikahan Anak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini