Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke.

7 Mei 2024 | 22.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji Indonesia disarankan banyak atau rutin minum air selama berada di Arab Saudi demi mencegah dehidrasi serta terhindar dari heat stroke atau serangan panas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Minum air putih yang banyak, hindari minum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula," ujar Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, dr. Leksmana, dalam keterangannya, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke. Heat stroke adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas, ditandai peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertai, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.

"Jemaah calon haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan diri, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk harus mengenali kondisi gejala heat stroke sebab gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah," katanya.

Hal lain yang disarankan
Menurutnya, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jemaah haji. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus, dan rusaknya permukaan kulit. Selain banyak minum air, jemaah juga disarankan membawa penyemprot wajah dan mengisinya dengan air bersih untuk mengurangi panas di kulit.

Kemudian, gunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar penginapan, misalnya payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya, dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

"Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup," sarannya.

Kepada jemaah lansia, Leksmana berpesan untuk mengkonsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter yang biasa menanganinya sehingga dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan. Jemaah haji juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan karena dikhawatirkan tidak termasuk dalam daftar obat yang disiapkan tim kesehatan.

"Minta saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga atau pun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan," imbaunya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus