Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Sejarah Patung Merlion, Simbol Abadi Singapura

Patung Merlion, dengan kepala singa dan tubuh ikan, adalah monumen paling ikonik di negara ini.

27 September 2023 | 15.30 WIB

Tiga orang wisatawan berpose dengan mengenakan masker dan kacamata di depan patung Singapore Merlion di Singapura, (21/6). Populasi asap dari kebakaran hutan di Indonesia membuat warga Singapura mengenakan masker. (AP Photo/Joseph Nair)
Perbesar
Tiga orang wisatawan berpose dengan mengenakan masker dan kacamata di depan patung Singapore Merlion di Singapura, (21/6). Populasi asap dari kebakaran hutan di Indonesia membuat warga Singapura mengenakan masker. (AP Photo/Joseph Nair)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura, sebuah negara kota yang terkenal dengan kekayaan budaya dan ekonomi yang gemilang, memiliki berbagai ikon yang mendefinisikan identitasnya, yang paling legendaris adalah Patung Merlion.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Patung Merlion berada di jantung kota Singapura, yang telah menjadi simbol dari negara ini. Patung Merlion, dengan kepala singa dan tubuh ikan, adalah monumen paling ikonik di negara ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Patung ini merupakan representasi resmi Singapura dalam berbagai bidang, mulai dari olahraga, iklan, pariwisata, hingga identitas nasional. Namun, seperti halnya banyak ikon, Patung Merlion memiliki kisah dan sejarah yang menarik di balik keberadaannya.

Sejarah Patung Merlion

Patung Merlion, yang merupakan patung setinggi 8,6 meter yang menggambarkan gabungan antara seekor singa dan ikan, adalah maskot resmi Singapura. Patung kolosal ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga simbol budaya yang merangkul sejarah panjang Singapura.

Dilansir dari historyhit.com, sejarah Patung Merlion dimulai ketika Fraser Brunner, seorang kurator di Van Kleef Aquarium, merancang patung ini sebagai lambang untuk Dewan Pariwisata Singapura. 

Brunner memiliki niatan yang kuat untuk menggambarkan kepala singa pada Patung Merlion sebagai representasi singa yang pernah dilihat oleh Pangeran Sang Nila Utama ketika ia menemukan kembali Singapura, yang pada saat itu dikenal sebagai "Lion City," pada 11 Masehi.

Kepala singa ini yang menjadi bagian dari Patung Merlion menggambarkan sejarah legendaris ini, yang menjadi bagian integral dari sejarah Singapura. 

Patung ini tidak hanya mencakup elemen singa, tetapi juga menggabungkan tubuh ikan, yang menggambarkan akar Singapura sebagai desa nelayan. Bahkan nama "Merlion" itu sendiri berasal dari kata "Mer" yang berarti "Laut" dalam bahasa Inggris.

Meskipun ada lima Patung Merlion resmi yang tersebar di Singapura, Patung Merlion pertama kali dibangun oleh pengrajin Singapura, Lim Nang Seng, antara tahun 1971 dan 1972. Patung ini memiliki berat sekitar 70 ton dan tingginya mencapai 8,6 meter. 

Patung ini diresmikan oleh Perdana Menteri Lee Kuan Yew pada 15 September 1972 dan berdiri megah di mulut Sungai Singapura.

Relokasi ke Merlion Park

Dilansir dari Channel News Asia, pembangunan Jembatan Esplanade pada 1997 menghalangi pandangan terhadap Patung Merlion dari tepi air. Akibatnya, pada 2002, patung ini dipindahkan sejauh 120 meter ke Taman Merlion saat ini yang menghadap Marina Bay. 

Perpindahan ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa patung ini tetap menjadi daya tarik utama Singapura bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Sayangnya, pada 2009, Patung Merlion mengalami nasib buruk ketika terkena petir dan beberapa fragmen dari kepalanya tersebar di tanah. 

Namun, patung ini segera diperbaiki dan dipulihkan untuk terus menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap Singapura yang menakjubkan.

Seiring berjalannya waktu, Patung Merlion telah menjadi lebih dari sekadar monumen fisik. Ia telah menjadi lambang kebanggaan dan kekayaan budaya Singapura. 

Merlion Park, di mana Patung Merlion kini berdiri, menjadi tempat yang sangat populer bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan dan sejarah yang terkandung dalam patung ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus