Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Semakin Banyak Milenial yang Lebih Pilih Tinggal di Apartemen

Properti berupa apartemen mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kebanyakan peminatnya adalah generasi milenial.

31 Agustus 2022 | 02.14 WIB

Renovasi rumah . Foto : residencestyle.com
Perbesar
Renovasi rumah . Foto : residencestyle.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - VP of Finance - Strategy and IR Role 99 Group Indonesia Timothy Alamsyah mengatakan semakin banyak masyarakat yang memilih untuk tinggal di apartemen. "Meskipun rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti, apartemen juga mulai menunjukan kenaikan tren pertumbuhan positif," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 26 Agustus 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Timothy menambahkan bahwa properti berupa apartemen bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. "Kita juga melihat adanya potensi baru dari kenaikan permintaan tanah atau lahan yang semakin banyak dicari konsumen,” kata Timothy menambahkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Timothy menambahkan rata-rata para peminat apartemen adalah kelompok generasi milenial. Kebanyakn para milenial ini memilih untuk mencari tempat tinggal yang dekat dengan kantornya. 

Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik. Sebagai daerah pusat ekonomi strategis, kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi masih keluar sebagai pilihan utama para pencari properti yang mencari rumah impian. Hal itu berdasarkan indeks 99 Group yang berasal dari portal utamanya, yakni Rumah123.com. Statistik 99 menyebutkan bahwa sebanyak 62 persen pengguna Rumah123.com mencari properti di kawasan Jabodetabek, dengan 31 persen di antaranya fokus di area Jakarta. 

Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah 400 juta sampai dengan 1 miliar rupiah masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 40 persen konsumen saat ini. Tren unik juga terjadi untuk properti di kisaran harga Rp1-5 miliar yang mengalami pertumbuhan porsi minat. “Walaupun properti 400 juta sampai 1 miliar masih mendominasi persentase kisaran harga yang paling diminati konsumen, kenaikan permintaan di rentang harga Rp1-5 miliar menjadi fenomena menarik. Banyak para pencari properti yang mulai melihat potensi investasi di hunian premium yang menjanjikan, khususnya selama pandemi yang membuat pasar tipe rumah ini sangat prospektif,” kata Timothy memaparkan. 

Selain harga, survei konsumen 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli properti. Pembelian properti dengan metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen, dengan cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati. Berbanding lurus dengan data tersebut, potongan harga merupakan promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.

Direktur MASGROUP, Suwandi Tio, menambahkan bahwa pihak developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR, baik berupa diskon maupun cashback. "Konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank,” kata Suwandi. 

CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan, secara umum kinerja pasar perumahan tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan kenaikan unit terjual 27,3 perseb dan kenaikan nilai penjualan 69,0 persen. "Kita juga melihat prospek pertumbuhan yang sangat baik pada 2022, dengan recovery pasar properti yang stabil. Seperti yang diprediksi sebelumnya, bahwa kemungkinan pasar akan kembali ke segmen yang lebih ‘membumi’ dengan target end-user pada pergerakan pasar ke depan,” kata Ali.

Ali juga menambahkan jika nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten pada kuartal II/2022 mengalami kenaikan 17,8 persen yang meningkat signifikan setelah dalam dua triwulan mengalami penurunan.  
“Dengan dinamika pasar global yang secara tidak langsung dapat memengaruhi pasar properti Tanah Air, kita jadi harus selalu bersiap untuk bisa terus maju ke depan. Dibutuhkan kerja sama strategis antara pemerintah dan pihak swasta dalam merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk bisa mendorong kemajuan sektor properti di Indonesia,” kata Ali. 

Baca: Apartemen Vs Kondominium, Apa Saja Perbedaannya?

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus