Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Kedokteran Olahraga Ade Jeanne Domina L. Tobing mengingatkan pentingnya aktivitas fisik dan olahraga secara baik, benar, terukur, dan teratur. Gaya hidup sedentary seperti duduk berjam-jam dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular alias penyakit kurang gerak, seperti diabetes melitus, kegemukan, tekanan darah tinggi, osteoporosis, termasuk gejala neuropati akibat penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terlebih sejak pandemi dan pembatasan mobilitas masyarakat, orang semakin jarang bergerak dan cenderung pada gaya hidup sedentary," kata Ade Jeanne dalam webinar Jakarta Diabetes Meeting 2021 dengan tema "Diabetisi Fit di Era Pandemi" bersama P&G Health Indonesia. "Harus seimbang antara asupan makanan dengan aktivitas atau latihan fisik."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu cara untuk mencegah neuropati, perlu melakukan latihan fisik seperti senam Neuromove, yang gerakannya didesain khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf dan meningkatkan fungsi saraf serta otak kanan-kiri. Dengan begitu, fungsi kognitif, seperti memori, emosi, konsentrasi menjadi lebih baik. Selain mencegah neuropati, neuromove juga dapat meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot, serta meningkatkan ketahanan jantung, paru-paru, dan peredaran darah.
Spesialis Kedokteran Olahraga Ade Jeanne Domina L. Tobing. Dok. P&G Health
Ade Jeanne menciptakan senam neuromove pada 2015. Senam ini mencerminkan gerakan-gerakan dasar senam dan gerakan-gerakan khusus. Di antaranya, menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, keseimbangan, dan fokus pada gerakan peregangan yang dapat menghindari cedera dan mencegah gejala neuropati.
Gerakan senam neuromove yang berdurasi 30 menit terdiri atas Latihan Pemanasan (aerobik intensitas ringan dan peregangan), Gerakan Inti (aerobik intensitas sedang dengan keterampilan dan keseimbangan), terakhir Latihan Pendinginan.
Spesialis Kedokteran Olahraga Ade Jeanne Domina L. Tobing memperagakan senam neuromove. Dok. P&G Health Indonesia
Berikut manfaat aktivitas fisik dan olahraga:
- Memelihara dan meningkatkan kebugaran jatung - paru
- Meningkatkan kekuatan dan kepadatan otot - tulang
- Meningkatkan kelenturan
- Mengendalikan kadar gula darah
- Mengendalikan berat badan dengan menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan ideal
- Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan mengurangi risiko penyakit jantung
- Membantu membuat perasaan menjadi lebih bahagia, menurunkan stres, meningkatkan relaksasi, serta mengurangi ketegangan dan kecemasan
- Membantu tidur menjadi lebih baik dan berkualitas
- Memperbaiki kemampuan ingatan
- Mencegah komplikasi: neuropati
Medical and Technical Affairs Manager P&G Health Indonesia, Yoska Yasahardja mengatakan, P&G Health mendukung sebuah studi bernama studi NENOIN pada 2018. Studi tersebut menunjukkan gejala neuropati, seperti tangan kesemutan dan kebas dapat mereda hingga 62,9 persen dalam 3 bulan jika mengkonsumsi vitamin neurotropik yang mengkombinasikan vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. "Gangguan saraf neuropati dengan gejala kebas dan kesemutan kerap dianggap remeh," katanya.
Baca juga:
Apa Itu Neuropati Diabetik yang Kerap Menyerang Kaki dan Gejalanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.